Bukan Ditolak, Ternyata Pasien BPJS Kesehatan Tak Bisa Dirawat RSUD Bekasi Karena Alasan Ini

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi Pusporini, akhirnya angkat bicara terkait kabar penolakan pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di rumah sakit tersebut.

Menurut Puspo, pasien atas nama Reny Wahyuni (40) bukan ditolak, tapi karena ruang intensive care unit (ICU) miliknya telah penuh.

"Sebenarnya bukan menolak, karena pasien tersebut juga sudah ditangani di RS Taman Harapan Baru. Hanya saja saat itu ICU penuh," jelas Puspo, Selasa (13/6/2017).

Reny Wahyuni (40) sempat ditolak oleh tujuh rumah sakit di Kota Bekasi, dengan alasan ruang intensive care unit (ICU) penuh. Bahkan, pasien yang terlindungi BPJS Kesehatan ini juga tidak bisa mendapat pelayanan di RSUD Kota Bekasi.

Baca: Disebut Terima Uang Suap, Marzuki Alie: Begitu Teganya Ya Ngomong Saya Nerima Uang

Baca: Jalan Silang Monas Basah dan Tercium Aroma Alkohol. Ternyata Ini Penyebabnya

Baca: Diperiksa Selama 11 Jam, Ini Bantahan Firza Husein Soal Foto Wanita Tanpa Busana

Oleh suaminya, Hari Kustanto (41), Reny kemudian dibawa ke RSUD Koja, Jakarta Utara pada Sabtu (10/6/2017) petang. Di sana Reny langsung menjalani operasi caesar bayi yang dikandungnya selama delapan bulan.

Sayang, beberapa menit pasca-operasi, bayi perempuan yang dilahirkan Reny meninggal dunia. Sampai saat ini, kondisi Reny masih terkulai lemah di RSUD Koja.

Menurut Puspo, petugas tidak pernah menolak pasien, apalagi peserta BPJS Kesehatan yang merupakan program pemerintah pusat.

Bahkan, saat itu, kata dia, petugas turut membantu mencari ICU di RS lain sambil mengedukasi keluarga pasien.

"Kalau ternyata dapat ICU di RS lain, baru kita buat rujukannya," imbuhnya. (*)

*Berita di atas sebelumnya telah dipublikasikan di Wartakota dengan judul : RSUD Kota Bekasi Bantah Tolak Pasien BPJS Kesehatan, Ini yang Sebenarnya Terjadi