Kecelakaan Helikopter Basarnas
Sebelum Jatuh, Helikopter Basarnas Kirim Sinyal Bahaya
Saat menuju Dieng, helikopter HR 3602 milik Basarnas yang jatuh di Temanggung, sempat mengirimkan sinyal bahaya.
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Humas Badan SAR Nasional Annisa Noviantri mengatakan, saat menuju Dieng, helikopter HR 3602 milik Basarnas yang jatuh di Bukit Muntung, Temanggung, sempat mengirimkan sinyal bahaya atau distress signal.
"Dari Gringsing, mereka ke Semarang dulu untuk mengisi bahan bakar. Mereka bertolak ke Dieng pukul 16.00 WIB," kata Annisa saat dihubungi, Minggu (2/7/2017).
"Sekitar pukul 16.17 WIB, kami menangkap distress signal atau sinyal yang menunjukkan tanda bahaya. Tapi saat itu belum diketahui penyebab bahaya itu," imbuhnya.
Annisa menambahkan, tak berapa lama, pihaknya menerima laporan dari warga terkait jatuhnya helikopter tersebut.
Baca: Berhasil Dievakuasi, Inilah Daftar Nama Delapan Korban Kecelakaan Heli Basarnas
Baca: ALAMAK. Gubernur Kepri Pidato, Pegawai Malah Asyik Merokok
Baca: Orangtua Rela Datang Jam 06.00 Pagi Demi Nomor Antrean
"Jatuh di Bukit Muntung, Temanggung, atau sekitar satu jam jalan kaki dari Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, Temanggung," ujarnya.
Helikopter Basarnas HR 3602 membawa delapan penumpang. Helikopter yang diperbantukan untuk memantau arus mudik di Gringsing, Batang, itu sedianya ke Dieng untuk mengevakuasi korban letusan Kawah Sileri. (*)
*Berita di atas sebelumnya telah dipublikasikan di Tribunnews.com dengan judul: Sebelum Jatuh, Helikopter Basarnas Sempat Kirimkan Sinyal Bahaya