Gadis Penderita Kanker Tulang Ini Hibur Ibunya yang Kerja Keras Menjaganya dengan Puisi

Selain mengaji untuk memperoleh kesembuhan, Ketty pernah menulis puisi untuk menyemangati ibunya, Nilawaty

Editor: Mairi Nandarson
TRIBUN MEDAN/ARJUNA BAKKARA
Ketty alias Siti Khadijah (11) ketika disambangi di rumahnya di Jalan Langkat No 6 Lingkungan IV, Kelurahan Belawan I, Kecamatan Medan Belawan, Senin (10/7/2017). TRIBUN MEDAN/ARJUNA BAKKARA 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM,MEDAN - Kanker tulang yang menggerogoti tubuhnya memaksa Ketty alias Siti Khadijah (11) hanya bisa berdiam diri di rumahnya yang sederhana.

Murid kelas enam sekolah dasar itu tak dapat lagi bermain dengan anak-anak seusianya, apalagi untuk belajar bersama teman sekelasnya di sekolah.

Kondisi Ketty begitu memprihatinkan ketika Tribun Medan menyambangi rumahnya di Jalan Langkat No 6 Lingkungan IV, Kelurahan Belawan I, Kecamatan Medan Belawan, Senin (10/7/2017).

Ia tampak lemas, tak kuasa berdiri, sulit mengambil makanan dan minuman kala haus dan lapar.

Baca: Terbujuk Rayuan dan Janji Pria 24 Tahun, Gadis 16 Tahun Ini Empat Kali Dicabuli

Baca: Pemko Medan Bongkar Papan Reklame di 13 Ruas Jalan Ini. Tak Ada Toleransi

Dia hanya hanya memperoleh air minum jika ibunya kebetulan ada di sampingnya.

Usaha murid berprestasi tak kenal lelah untuk melawan panyakit jahat yang dideritanya.

Selain mengaji untuk memperoleh kesembuhan, Ketty pernah menulis puisi untuk menyemangati ibunya, Nilawaty (39), agar tabah merawatnya.

Mama, begitulah satu dari sekian puisi yang Ketty tulis untuk ibunya saat menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik pada Mei 2017 lalu.

MAMA
Kau ibuku..
Yang melahirkanku..
Dengan susah payah..
Kau rawat aku dengan kasih sayang..
Mama..
Ku tahu kau lelah..
Tapi selalu kau sembunyikan..
Kau selalu tegar buatku..
Mama..
Kau bagaikan malaikat..
Nafasku dalam kehidupanmu..
Tanganmu lembut..
Senyummu manis..
Ma..
Ada Permata di hatiku..
Ada harapan buatmu..
Dan buat semua orang..
Yang kusayang..
Mama..
Tersenyumlah selalu..
Dalam melawan penyakitku..
Tolonglah aku ma..
Akan kuberikan permata itu..
Hanya buat dirimu..

Ketty juga menulis puisi lain ibarat doa-doa permohonan kesembuhan. Puisi itu berjudul Secercah Harapan.

Secercah Harapan
Ya Allah ya Tuhanku..
Kepadamu aku meminta..
Kepadamu aku mengadu..
Sembuhkanlah aku dari sakitku..
Angkatlah penyakitku..
Sehatkanlah aku..
Kuingin mencapai cita-citaku..
Buat seorang mama yang kusayang..
Seorang mama yang tak mengeluh apa-apa..
Ya Allah ya Tuhanku..
Kau maha pendengar doaku..
Dalam diriku ada tersimpan permata..
Hanya buat seorang mama..
Kabulkanlah niarltku ini..
Amin...

Menurut Nilawaty, putri keduanya itu mulai sakit sejak pertengahan Desember 2016.

Awalnya, kaki Ketty terkena bola kaki sepakan temannya di sekolah menjelang penerimaan rapor.

Baca: EDAN! Remaja SMP 16 Tahun Ini Cabuli Dua Siswa SD. Ketahuan Saat Dipergoki Teman Korban

Orangtua lalu membawanya berobat ke Rumah Sakit Marta Friska dan ia diopname selama dua pekan tepat pertengahan April 2017 lalu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved