Adakah Warga Batam Terjebak? Topan Hato Mengamuk di Makau. Hongkong Jadi Kota Mati!
Adakah Warga Batam Terjebak? Topan Hato Mengamuk di Makau. Hongkong Jadi Kota Mati!
BATAM. TRIBUNNEWS.COM-Terjangan topan Hato telah menewaskan tiga orang di Makau dan meluluhlantakan sejumlah kawasan di Hongkong, Rabu (23/8/2017).
Dua orang lainnya hilang di daerah kantong perjudian China di Makau, ratusan penerbangan dari dan ke Hongkong dibatalkan, sekolah dan kantor pun ditutup.
Baca: BREAKINGNEWS: Sudah 5 Hari Dua Gadis Warga Bengkong Tak Pulang, Ini Fotonya!
Baca: Sejarah Mencatat! Perang Korea Hitungan Jam, Tentara Korut Kocar-kacirkan Tentara Amerika-Korsel!
Baca: Orang Terkaya dan Naga Indonesia Meninggal Dunia, Terungkap Inilah 5 Istrinya!
Baca: Buah Ceplukan, Dulu Penyelamat Prajurit Romawi, Kini Harga Selangit. Ini Khasiatnya!
Menurut laporan The Guardian, Rabu (23/8/2017), topan Hato telah menewaskan setidaknya tiga orang di kantong perjudian China di Macau.
Di Hongkong, kantor-kantor dan sekolah-sekolah terpaksa tutup dan ratusan penerbangan dari dan ke Hongkong juga telah dibatalkan yang membuat kekacauan di bandara internasional di kota itu.
Tiga korban tewas di Makau semuanya pria, yakni berusia 30, 45 dan 62 tahun. Mereka tewas akibat kecelakaan yang disebabkan oleh hujan lebat dan angin kencang yang dipicu topan Hato.
Pejabat Biro Informasi Pemerintahan Administratif Khusus China di Makau mengatakan, dua orang juga hilang akibat bencana tersebut.
Hato menerjang Hongkong pada hari Rabu pagi sebelum menuju ke bagian barat di daratan China, di mana di sana perlahan-lahan melemah.
Layanan cuaca China mengatakan, badai Hato mendarat sekitar tengah hari di kota delta sungai Pearl, Zhuhai, di Provinsi Guangdong.
Ribuan orang dievakuasi dari beberapa wilayah pantai daratan sebelum kedatangan badai tersebut, seperti dilaporkan kantor berita resmi China, Xinhua.
Semua layanan kereta api dibatalkan, kapal nelayan kembali ke pelabuhan dan lebih dari 4.000 nelayan dan keluarga mereka tiba di pantai.
Gelombang laut setinggi 10 meter diperkirakan terjadi di Laut China Selatan, kata badan tersebut.