BATAM TERKINI

Anaknya Jadi Begal, Pengakuan Orangtua Lima Remaja Ini Bikin Kaget

Penangkapan lima remaja yang kedapatan membegal membuat miris. Namun, yang lebih mengagetkan adalah komentar orangtua para pelaku. Begini katanya!

TRIBUNBATAM/IAN PERTANIAN
Lima anak SMP tertangkap polisi setelah membegal di Sagulung, Rabu (4/10/2017) 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Lima remaja yang empat di antaranya masih duduk di bangku sekolah SMPN Negeri di Sagulung kini harus berhadapan dengan aparat kepolisian.

Hal itu setelah kelima pelaku tersebut membegal Davit, pemilik motor Mio J Bp 5683 JI, di depan Mitra Centre Kawasan SP Plaza.

Ironisnya, satu di antara kelima begal tersebut justru diserahkan langsung oleh orangtuanya ke Polsek Sagulung setelah teman-temannya diamankan oleh Polsek Batuaji.

"Kemarin awalnya kita amankan tiga orang, di rumah mereka, setelah melakukan pengembangan kita amankan satu orang lagi. Satu orang lagi diserahkan langsung oleh orangtuanya ke Polsek Sagulung," kata Kapolsek Sagulung AKP Hendrianto.

Selain satu orang pelaku begal yang diserahkan langsung oleh orangtuanya, Hendrianto mengatakan satu orang lainnya juga sudah ditinggalkan orangtuanya pulang ke kampung.

Karena anaknya tersebut sudah tidak bisa diatur.

Baca: Telusuri Uang Penumpang yang Hilang, Polisi Surati Lion Air Minta Rekaman CCTV di Bandara

Baca: TERUNGKAP! Sebelum Keroyok Korbannya, Lima Begal Cilik Selalu Lakukan Modus Ini

Baca: ALAMAK! Masih SMP Tapi Lima Anak Ini Sudah Berani Rampas Motor Warga

"Kita hubungi orangtuanya, tetapi orangtuanya mengatakan anaknya tersebut sudah tidak bisa diatur dan sengaja ditinggalkan orangtuanya di Batam. Ini yang sangat miris," kata Hendrianto.

Hendrianto juga mengatakan dari pengakuan orangtua para pelaku begal yang dipanggil oleh Unit reskrim polsek Sagulung, anak-anak tersebut sudah tidak bisa diatur di rumahnya, bahkan sudah jarang tinggal di rumah.

"Memang para pelaku sudah tidak diperhatiakan orangtuanya lagi, karena kelakuan mereka," kata Hendrianto.

Hendrianto mengatakan, pihaknya nantinya akan berkoordinasi dengan Bapas, untuk hukaman yang akan diterima oleh anak-anak tersebut.

"Tetapi kembali lagi kepada korban, kalau korban tidak mau berdamai, tetap kasusnya akan kita lanjutkan,"kata Hendrianto. (*)

*Baca berita terkait di Tribun Batam edisi cetak Kamis 5 Oktober 2017

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved