Kapal Karam, Enam ABK 8 Jam Terombang-ambing Ombak 4 Meter. Begini Cara Mereka Bertahan

Ketinggian gelombang laut, Minggu tengah malam, saat kapal ikan mereka tenggelam, sekitar 4 meter. Laut benar-benar tidak bersahabat.

ABK KM Putra Sulung yang selamat setelah kapal mereka karam dihantam ombak, Senin (18/12/2017) dini hari dalam perjalanan dari Tarempa menuju Kijang, Bintan. 

Laporan Wartawan TribunBatam.id, Aminuddin

TRIBUNBATAM.id, BINTAN - Endes (21), salah satu ABK Km Putra Sulung menggenggam erat kotak fiber ikan di laut saat ombak kuat mengguncang-guncang tubuhnya bersama lima kawannya yang lain.

Ketinggian gelombang laut, Minggu (17/12/2017) tengah malam, saat kapal ikan mereka tenggelam, sekitar 4 meter. 

Laut benar-benar tidak bersahabat.

Gelombang seperti mengamuk dan angin berhembus sangat kencang.

Baca: Kapal Ikan Rute Tarempa-Bintan Hilang di Laut, Begini Kondisi 5 ABK dan Nakhodanya

Baca: BALADA Warga Pulau Terdepan: Tunggui KM Bukit Raya Sejak Dinihari, Eh Kapal Baru Sandar Jam 1 Siang

Baca: Gara-Gara Duit Seribu Rupiah, Dua Remaja Duel Berdarah di Parkiran RSUP Kepri Tanjungpinang

Baca: Jonghyun SHINee Bunuh Diri, Penggemarnya Tak Percaya: Dont Kidding Me Oppa. Katakan Ini Hoax

Di langit, cahaya bintang pun tak nampak. Endes tak mampu menyembunyikan kecemasan.

KM Putra Sulung, kapal ikan tempat Endes dan lima rekannya bekerja, berlayar dari perairan Tarempa, Anambas, hendak menuju Kijang, Bintan.

Mereka berangkat dari Tarempa, Minggu dini hari, pukul 03.00 WIB.

Di tengah perjalanan, Minggu tengah malam menjelang Senin dinihari, kapal yang mereka tumpangi dihantam ombak besar di Perairan Pulau Marapas, Desa Mapur, Kecamatan Bintan Pesisir.

Gelombang kuat menghantam lambung kapal hingga bocor. Kapal kayu itu pun karam.

Endes bercerita, setelah mesin mati dan kapal mulai karam, mereka memutuskan terjun ke laut bersama-sama.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved