Warga Mengeluh, Saat Pesta Rakyat Hari Jadi Kota Batam, Ada Pungutan Uang Parkir Rp 5 Ribu / Motor
Orang yang mengaku petugas itu minta uang Rp 5 ribu untuk setiap kendaraan roda, namun saat diminta karcis, mereka tidak memilikinya
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Pemerintah Kota Batam menggelar acara pesta rakyat di Hari Jadi ke 188 Kota Batam, Senin (18/12/2017).
Banyak warga Batam yang datang menikmati kemeriahan pesta rakyat yang berlangsung di Dataran Engku Putri itu.
Warga menikmati sejumlah hiburan dan berbagai kuliner yang ada di dataran Engku Putri selama acara berlangsung.
Warga datang dengan kendaraan, baik roda dua maupun mobil, ada juga yang dengan kendaraan umum.
Baca: Bupati Bintan Apri Sujadi Perketat Awasi Pembangunan. Ini Beberapa Proyeknya
Baca: Dokter Bedah Ini Ngaku Ukir Inisial SB Pakai Laser di Organ Hati Pasiennya, Bahayakah?
Baca: Berkas Dinyatakan Lengkap, Kasus Tewasnya Hezkiel Segera Sidang di Pengadilan
Bagi warga yang datang dengan kendaraan pribadi seperti roda dua. Kendaraan diparkir tidak jauh dari Dataran Engku Putri.
Namun, sejumlah warga kemudian mengeluh, kendaraan yang diparkir ternyata dipungut uang parkir oleh sejumlah orang yang mengaku petugas.
Mereka meminta uang Rp 5 ribu untuk setiap kendaraan roda, namun saat diminta karcis, mereka tidak memilikinya.
Seorang pengendara mengaku sudah diminta uang parkir Rp 5 ribu saat ia baru sampai.
"Saya dimintai uang parkir Rp 5 ribu. Padahal saya baru sampai. Begitu saya minta karcis, dia bilang tidak ada dan hanya ditugasin untuk menjaga dan merapikan motor," ujar Yusuf, kepada Tribun saat sedang memarkirkan kendaraan roda duanya.
Saat Tribun bertanya kepada petugas parkir itu, ia mengaku disuruh Dinas Perhubungan untuk menjaga motor-motor itu.
"Kami hanya disuruh Dinas Perhubungan untuk jaga motor-motor sebanyak ini. Biaya parkir itulah untuk upah beli rokok, minum, dan lainnya," ujar seorang tukang parkir kepada Tribun.
Saat Tribun mengatakan akan mengkonfirmasi pengakuannya kepada Dinas Perhubungan terkait pungutan parkir, petugas itu tampak tak senang dan berlalu.
"Kalau tidak mau bayar ya sudah. Silahkan saja hubungi kepala Dinas,"ujar sambil meninggalkan tempat dan tidak menerima biaya parkir yang dimintanya.(rus)