BREAKINGNEWS: Diduga Pukuli Muridnya, Seorang Guru di Anambas Dilaporkan ke Polisi!
Mereka tidak terima anak mereka mendapat perlakuan kekerasan dari guru yang berdinas di salahsatu Sekolah Dasar di desa tersebut
TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS-Dugaan kekerasan yang dilakukan oknum guru terjadi di Desa Candi Kecamatan Palmatak. Sejumlah orangtua mendatangi kantor Polsek Palmatak.
Mereka tidak terima anak mereka mendapat perlakuan kekerasan dari guru yang berdinas di salahsatu Sekolah Dasar di desa tersebut.
Baca: Tak Hanya Cetuskan Serangan Umum 1 Maret, Raja Yogyakarta Juga Nomboki Kas Pemerintah RI
Baca: Terungkap! Inilah 10 Khasiat Labu Siam Jarang Terungkap! Nomor 1-10 Benar-benar Mengejutkan!
Baca: Heboh! Dipenjara, Ahok Malah Tambah Kaya! Konon Duitnya Bertambah Hingga Rp 10 Miliar. Kok Bisa?
Baca: Masuk Radar Jokowi, Bank Indonesia Kepri Minta Gubernur Kawal Proyek Jembatan Batam-Bintan!
Baca: Inilah 8 Trik Beli Tiket Pesawat Bocoran Orang Dalam! Nomor 4 Paling Mengejutkan!
Ade, salahseorang orangtua siswa mengatakan, akibat dugaan kekerasan yang dilakukan oleh oknum guru tersebut, satu orang pelajar sampai dibawa ke Puskesmas Palmatak untuk mendapatkan pengobatan.
Ia menjelaskan, dugaan kekerasan yang dilakukan oleh oknum guru tersebut bermula saat mengetahui anak-anak yang duduk di kelas enam SD ini tidak mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR).
Kepada sejumlah awak media, guru pria berinisial AR tersebut, diketahui menghukum anak-anak yang tidak mengerjakan PR tersebut dengan memukul bagian tubuh sejumlah pelajar tersebut menggunakan kayu.
"Ada 14 anak yang dipukul dia. Sampai lebam anak-anak itu dipukul dia. Guru itu statusnya Pegawai Negeri Sipil," ujarnya Kamis (1/3/2018).
Ia mengatakan, dugaan kekerasan yang dilakukan oleh oknum guru tersebut bukan kali pertama terjadi. Hanya saja, perbuatan yang dilakukan oleh oknum guru ini, merupakan yang terparah.
Imbauan kepada oknum guru tersebut, diakui Ade sudah pernah disampaikan oleh Kepala Sekolah tempat ia mengajar. Bahkan, Kepala Sekolah diketahui telah melaporkan hal ini ke Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Anambas.
"Kami khawatir, anak-anak jadi trauma ke sekolah. Beberapa orangtua juga menginginkan, agar yang bersangkutan tidak mengajar di sekolah itu lagi," ungkapnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Anambas, Asiah yang dikonfirmasi mengenai hal ini pun, membenarkan adanya hal itu.
Ditemui di ruang kerjanya, laporan dugaan kekerasan yang dilakukan oleh oknum guru tersebut masuk ke dinas melalui UPTD yang ada di Kecamatan Palmatak. (*)
Berita terkait baca Harian Tribun Batam edisi Jumat (2/3/2018)