Keluarga Herman Tidur Beratap Anyaman Daun Kelapa! Kalau Hujan Deras Terpaksa Ngungsi ke Tetangga!
Siapa yang tidak sedih, Bang. Orang punya rumah bagus, rumah kami dindingnya dari anyaman daun kelapa
TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS-Rumah tak layak huni masih ditemukan di Anambas. Adalah Herman, warga Dusun Terdun Desa Rewak Kecamatan Jemaja yang mengalami kondisi kurang beruntung itu.
Bapak satu anak ini menggantungkan tempat berteduh dari sengatan panas dan dinginnya udara malam dari rumah yang beratap serta berdinding daun kelapa yang dianyam.
Baca: Penumpang Kapal Sabuk Nusantara di Tarempa Heboh! Ada Penumpang Nekat Terjun ke Laut!
Baca: Razia Balap Liar di Jembatan Dompak Riuh, Pemotor Tak Kapok Kena Tangkap!
Baca: Inilah 10 Orang Terkaya Dunia Sepanjang Masa! Kekayaan Mansa Musa Paling Fenomenal!
Baca: Terungkap! Kubilai Khan, Kaisar Agung Mongol Sepak Terjangnya Tersandung di Tanah Jawa!
Jangankan untuk membuat tubuh hangat ketika terpaan angin laut maupun hujan deras mengguyur kampung itu.
Herman yang kesehariannya berprofesi sebagai buruh lepas ini, mau tak mau menumpang ke rumah warga yang lebih layak saat kehendak alam itu terjadi.
Meski bernasib kurang beruntung seperti banyaknya orang, namun ia coba mengambil hikmah dari rumah yang melindungi ia beserta keluarganya itu.
"Siapa yang tidak sedih, Bang. Orang punya rumah bagus, rumah kami dindingnya dari anyaman daun kelapa. Enaknya paling saat musim panas, di dalam sedikit lebih sejuk," ujarnya Minggu (4/3/2018).
Herman menuturkan, pengecekan dari sejumlah tim ke rumahnya diakuinya pernah dilakukan. Itu ia ketahui setelah beberapa orang mengambil gambar rumahnya
yang telah lama ia tempati. Sayang, pengambilan dokumentasi itu tak berujung manis karena bantuan dari tangan dermawan tak jua datang.
"Yang foto-foto rumah saya banyak. Tapi itu tadi, bantuan tak juga datang. Siapa yang tak mau dapat dapat bantuan, Bang. Untuk merehab rumah bukan sedikit uang yang harus keluar. Paling tidak Rp 30 sampai Rp 50 juta tidak kemana itu," ungkapnya.
Ia pun berharap, ada bantuan yang datang agar ia sekeluarga dapat tinggal dengan layak. Indra, warga Jemaja pun prihatin akan kondisi yang dialami Herman.
Ia pun heran, mengapa rumah dengan klasifikasi seperti rumah Herman tak jua mendapat bantuan saat program rehab rumah masih berjalan ketika itu.
Kondisi yang dialami Herman ini pun, diakuinya tidak akan terjadi bila tim dari Dinas Sosial benar-benar turun serta mengecek langsung ke lapangan, untuk mendata warga yang benar-benar memerlukan bantuan rehab rumah.
"Siapa yang tidak iba, membayangkan tidur saat hujan saja rasanya tidak sanggup. Mudah-mudahan, ada solusi yang terbaik untuk keluarga itu, " ujarnya.(*)