Kimia Farma akan Ekspansi Bangun Pabrik di Jeddah. Ini Nilai Investasinya
Rencananya, dalam dua tahun mendatang Kimia Farma akan membangun pabrik di Jeddah, Arab Saudi.
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA- Pasca selesainya mengakuisisi Dawaa, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) siap menggelar ekspansi bisnis ke bidang manufaktur di Arab Saudi.
Rencananya, dalam dua tahun mendatang akan dibangun pabrik di Jeddah, Arab Saudi.
Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk Honesti Basyir menjelaskan dalam jangka dua tahun ini akan menambah outlet apotik terlebih dahulu.
Serambi menyelesaikan outlet, emiten pelat merah ini akan riset pembangunan pabrik.
"Yang jelas, tahun lalu kontribusi pendapatan kerjasama sekitar 30 juta Saudi Riyal atau sekitar Rp 100 miliar. Tahun ini, optimis setelah kerjasama kontribusinya naik 20 persen sampai 30 persen," kata Honesti, Senin (5/3).
Baca: Kata Ketua DPR, Perry Warjiyo Jadi Calon Tunggal Gubernur BI. Ini Sosok dan Sepak Terjangnya
Baca: KESAKSIAN Martono, Agen First Travel: Punya 56 Calon Jemaah tapi Nasip Semuanya Berakhir Begini
Sebagai gambaran, Kimia Farma membangun pabrik di Banjaran senilai Rp 1,3 triliun.
Diperkirakan bila pabrik yang dibangun di Jeddah memiliki kapasitas produksi yang sama maka nilai investasinya hampir sama dengan pabrik di Banjaran.
"Untuk kapasitas produksi dan nilai investasinya kami akan menyesuaikan," jelas Honesti.
Ida Rasita, Deputi GM Kimia Farma Dawaa memperkirakan pada 2022 pabrik tersebut mulai beroperasi.
"Pembangunan industri hulu terlambat di Arab Saudi. Makanya pemerintah Arab Saudi gencar untuk menarik investasi dan kami siap untuk membangun pabrik di sana," jelas Ida, Senin (5/3/2018).
Pabrik tersebut akan memproduksi obat kebutuhan pemerintah Arab Saudi, suplemen dan juga kosmetik.
Baca: Pascagempa Dahsyat 7,5 SR dan Tewaskan 67 Orang, Warga Papua Nugini Terus Ketakutan
Baca: Buah Melon Terinfeksi Bakteri Listeria Sebabkan Tiga Orang Tewas dan 15 Lainnya Sakit