Gunung Kinabalu Dilanda Gempa 5,2 SR, Ratusan Orang Dievakuasi dari Atas Gunung
Gunung Kinabalu di Ranau, Sabah, Malaysia, dilanda gempa bumi berkekuatan 5,2 SR, Kamis (8/3/2018) malam.
TRIBUNBATAM.id, KINABALU- Gunung Kinabalu di Ranau, Sabah, Malaysia, dilanda gempa bumi berkekuatan 5,2 SR, Kamis (8/3/2018) malam.
Sebanyak lebih dari 200 pendaki dan pekerja yang berada di Gunung Kinabalu berhasil dievakuasi dan semuanya sudah turun selamat dari gunung.
Dikutip dari Channel NewsAsia, pihak berwenang Sabah mengatakan menurut Pasukan Pertahanan Sipil Sabah (APM), operasi penyelamatan tersebut telah menyelamatkan 239 orang.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 130 pendaki yang dibawa turun dari Laban Rata Resthouse, base camp di ketinggian 3.772 meter di atas permukaan laut.
Puncak Gunung Kinabalu sendiri mencapai 4.095 m.
Menteri Pariwisata, Kebudayaan dan Lingkungan Sabah Masidi Manjun melalui akun twitternya berkicau bahwa seluruh 130 pendaki telah tiba di kaki gunung pada pukul 4.20 pagi pada hari Senin.
Baca: Soal Rencana Proyek Jembatan Babin: Pencaker Senang Ada Loker, Pedagang: Asal Jangan PHP
Baca: 450 Unit Taksi Online Ditahan Dishub Batam, Yusfa: Tilang dan Penahanan Jadi Solusi
Dalam update sebelumnya pada hari Kamis malam, Masidi mentweet bahwa gempa tersebut telah memicu tanah longsor di beberapa bagian jalan setapak, namun daerah tersebut masih "lumayan" aman.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh APM mengkonfirmasi bahwa tidak ada korban luka yang dilaporkan.
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak berkicau pada hari Jumat tentang gempa tersebut.
Di akun twitternya, dia menyoroti bahwa setiap orang di daerah yang terkena dampak harus melakukan tindakan pencegahan ekstra.
"Pemerintah akan memastikan bantuan akan diberikan jika diperlukan," tambahnya.
Gempa di Gunung Kinabalu memang bukan yang pertama ini. Pada 2015 lalu, gempa berkekuatan 5,9 SR juga melanda Gunung Kinabalu, tepatnya 5 Juni 2015.
Saat itu gempa menewaskan 18 orang, termasuk 10 warga Singapura.
Yang tewas termasuk tujuh siswa dan dua guru dari Sekolah Dasar Tanjong Katong serta pemandu petualangan Singapura. (Channel NewsAsia)