Luhut Binsar Pandjaitan Marah! Dosamu Banyak Juga Kok. Sudahlah, Diam Sajalah!
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan geram dengan orang-orang yang dianggapnya asal-asalan mengkritik pemerintah
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan geram dengan orang-orang yang dianggapnya asal-asalan dalam mengkritik pemerintah.
Kegeraman Luhut tersebut ia ungkapkan saat menjadi pembicara dalam seminar nasional "Kebijakan dan Koordinasi Bidang Maritim untuk Kesejahteraan Nelayan" di Gedung BPK RI, Senin (19/3/2018).
Awalnya, Luhut bicara panjang lebar soal hal-hal yang sudah dilakukan pemerintah, khususnya di bidang Kemaritiman.
Baca: Selain Penyedap Sup, Cengkeh Ternyata Bisa Basmi Jamur di Rumah! Begini Caranya!
Baca: Kata Udin P Sihaloho, Sudah 4 Tahun, Mobil Dinas Dewan Belum Bayar Pajak Kendaraan
Baca: Beli Rumah di Tunas Regency Batam tanpa Uang Muka dan Bisa Cicil tanpa Bunga
Setelah memberi pemaparan selama 16 menit, ia pun mengungkapkan bahwa pemerintah terbuka dengan kritik dan masukan yang membangun.
Hanya saja, Luhut meminta agar kritik itu tidak disampaikan secara asal-asalan. Ia lalu menyinggung soal adanya tokoh senior yang menyebut program pembagian sertifikat Jokowi membohongi rakyat.
"Kalau ada senior bilang bahwa ngasih sertifikat itu ngibulin rakyat, apanya yang ngibulin. Dari dulu juga ada pembagian sertifikat, tapi prosesnya panjang, lama dan sedikit. Sekarang prosesnya cepat, dan banyak. Lah, salahnya di mana," kata Luhut.
Baca: Terungkap! Inilah 3 Manfaat Fitur Airplane Mode di Smartphone Jarang Diketahui! Nomor 2 Kejutan!
Luhut juga bicara soal banyaknya tudingan bahwa pemerintah pro terhadap Partai Komunis Indonesia (PKI).
"Jangan bilang kita pro PKI, di mana pro PKI. Saya ikut numpas PKI kok. Saya tentara, saya tahu," kata dia.
Luhut juga bicara soal tudingan bahwa pemerintah menjual data masyarakat kepada asing.
"Tidak akan pernah kita lacurkan profesionalisme kita," katanya.
Luhut pun mengancam akan membongkar dosa-dosa orang yang asal-asalan mengkritik pemerintah.