Ada 1.820 Kamar di Rusun yang Dikelola BP Batam. Hunian yang Layak untuk Pekerja di Batam
BP Batam ikut berkontribusi menyediakan tempat hunian yang layak bagi pekerja dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Batam
Penulis: Dewi Haryati | Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNBATAM.id, BATAM - BP Batam ikut berkontribusi menyediakan tempat hunian yang layak bagi pekerja dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Batam.
Itu lewat kehadiran rumah susun sewa (rusunawa) yang tersebar di lima lokasi, yakni Mukakuning, Kabil, Batuampar, Sekupang dan saat ini yang masih dalam proses pembangunan di Tanjunguncang.
Pelaksana Tugas Direktur Pemanfaatan Aset BP Batam, Dendi Gustinandar mengatakan, tujuan BP Batam menghadirkan rusun adalah untuk meningkatkan kualitas hidup pekerja.
Baca: Polisi Ketahui Jejak Pelarian Pelaku Pembunuhan Meli. AKBP Hernowo: Secepatnya Kita Bawa ke Batam
Baca: Dinkes Tanjungpinang Periksa Jajanan Sekolah dan Pasar Ini, Begini Hasilnya!
Baca: Ibu Gubernur Kepri dan Batik Girl Berkunjung ke Tribun Batam. Noorliza: Saya Suka Kegiatan Sosial
Terutama pekerja baru, supaya bisa hidup di lingkungan yang layak. Di samping bisa menghemat pengeluaran.
"Kami sediakan rusunawa. Tempatnya legal, dari sisi lingkungan layak, dan clean," kata Dendi, Rabu (28/3) di Marketing Center BP Batam.
Dari 26 twin block rusun yang dikelola BP Batam, total kamar yang disediakan sejumlah 1.820 kamar.
Masing-masing di Mukakuning sebanyak 576 kamar, Kabil sebanyak 418 kamar, Batuampar sebanyak 265 kamar, Sekupang 64 kamar dan Tanjunguncang 160 kamar.
"Untuk keluarga juga bisa tinggal di rusun. Satu kamar bisa ditempati maksimal empat orang," ujarnya.
Tarif yang ditawarkan juga variatif. Mulai dari Rp 127.500-172.500 per bulannya, di luar biaya listrik dan air.
Rusun ini dilengkapi fasilitas community centre, aula, sarana olahraga, tempat ATM, dan pengamanan sekuriti. Setiap kamar diberikan fasilitas tempat tidur, dan lemari.(wie)