Resmi Pensiun. Jenderal Gatot Nurmantyo Keluarkan Pernyataan Politik. Siap Dipilih dan Memilih!
Gatot menyatakan meski telah pensiun dari TNI, ia akan tetap mengabdi kepada negara di bidang yang lain
TRIBUNBATAM.ID, JAKARTA - Jenderal TNI Gatot Nurmantyo resmi memasuki masa purnabakti atau pensiun, Sabtu (31/4/2018).
Sudah ada label purnawirawan di belakang gelar jenderalnya.
Belakangan ini nama Gatot disebut-sebut sebagai figur alternatif yang digadang-gadang maju Pemilihan Presiden 2019 mendatang bersaing dengan Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Atau Gatot bergabung di salah satu poros itu.
Baca: Kalau Satu Mati, Kita Berdua Mati! Kata Luis ke Jenderal Gatot Nurmantyo
Baca: Jenderal Gatot Nurmantyo Pernah Diajak Bergabung Oleh Prabowo Tetapi Menolak
Baca: Prabowo: Saya Tidak Anti-Asing, Saya Tidak Mau Jadi Pion Orang Asing
Baca: Cawapres Prabowo Tinggal Tiga Orang. Anies Baswedan dan Anis Matta Disebut-sebut
Gatot menyatakan meski telah pensiun dari TNI, ia akan tetap mengabdi kepada negara di bidang yang lain.
Saat ini, sebagai seorang purnawirawan, Gatot memiliki kesempatan yang sama dengan warga sipil lainnya.
Karena itu, ia menyatakan banyak bidang pengabdian baginya selepas pensiun yang bisa dikerjakan.
"Mulai hari ini saya memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai anak bangsa, anggota masyarakat sipil dan warga negara RI lainnya, termasuk untuk memiliki hak memilih, juga hak dipilih saat pemilu mendatang,” kata Gatot melalui keterangan tertulis, Minggu (1/4/2018).
Ia menyatakan sikap tersebut perlu ia tunjukan sebagai contoh kepada para prajurit TNI agar tidak berpolitik praktis selama masih aktif.
“Hal tersebut saya tunjukkan juga sebagai suri tauladan bagi tentara aktif untuk tidak berpolitik praktis sebelum memasuki purna tugas,” lanjut Gatot.
Sebelumnya, Gatot enggan menjawab ditanya apakah dengan masuknya namanya ke dalam daftar calon presiden dan wakil presiden di berbagai survey, dirinya berencana maju pada Pilpres 2019 setelah pensiun.
Namun, Gatot juga tak menampik bahwa dirinya akan maju sebagai calon presiden atau wakil presiden.