Amsakar Gusar Pengembang Banyak yang Bandel. Bikin Drainase Seenaknya. Begini Jawab REI
Banyak sekali kami turun ke lapangan, antara perumahan yang satu dan lain, dempet drainasenya. Ada yang bikin drainase asal-asalan
Penulis: Dewi Haryati |
Laporan Tribun Batam, Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad mengeluhkan banyaknya pengembang yang bandel.
Itu lantaran antara pengembang yang satu dan pengembang lainnya tidak menyiapkan saluran drainase yang cukup di sekitar kawasan properti yang mereka bangun.
Akibatnya, meski baru beberapa jam Batam diguyur hujan, banyak tempat-tempat yang tergenang banjir.
Seperti di Piayu, Batam Center, Marina dan lainnya. Ujung-ujungnya kenyamanan masyarakat terganggu dan jalan raya cepat rusak.
"Banyak sekali kami turun ke lapangan, antara perumahan yang satu dan lain, dempet drainasenya. Ada yang bikin drainase asal-asalan, antara ada dan tak ada saja," keluh Amsakar.
Amsakar pun langsung curhat saat pembukaan Rakorda REI Khusus Batam , Selasa (10/4/2018).
Karena itu, Amsakar meminta kepada REI Batam bisa memformulasikan satu kebijakan antaranggota mereka dalam membangun kompleks perumahan.
"Saat membangun itu perlu diformulasikan, berapa space lahan untuk drainase sesuai dengan jumlah rumah yang mereka bangun. Kalau ada anggota REI yang bandel, kita minta diajak agar kembali lurus," ujarnya.
Antisipasi ini, kata Amsakar, untuk menghindari masalah di kemudian hari, terutama saat banjir terjadi di lingkungan perumahan.
Apalagi kalau sampai dilakukan pembongkaran, yang dirugikan nantinya adalah konsumen yang membeli properti milik pengembang ini.
Ketua DPD REI Khusus Batam, Achyar Arfan mengakui kondisi properti di Batam, banyak drainasenya yang berdempetan antara perumahan yang satu dan lainnya.
Namun Achyar menyebut hal ini terjadi, lantaran Batam tidak punya masterplan yang terintegrasi, antara satu proyek dengan proyek lainnya.
"Setiap kita bangun properti itu pasti ada jalan dan drainasenya. Cuma kita bangun hari ini, di pintu lainnya belum ada rencana pembangunan dan kita tidak tahu itu punya siapa. Jadi kita bangun ini (drainase) hanya berdasarkan perkiraan kebutuhan," kata Achyar.
Achyar menyarankan, alangkah lebih bagusnya jika ada masterplan yang terintegrasi soal itu. Sehingga ketika akan membangun, pengembang sudah punya acuan yang jelas, berapa besaran drainase yang bakal dibangun.