Perang Geng Picu Angka Pembunuhan di Meksiko Naik Luar Biasa, 3 Bulan Lebih dari 7.600 Korban Tewas

Luar biasa angka pembunuhan di Meksiko dalam kuartal pertama tahun ini.

AFP/Pedro Pardo
Aparat kepolisian federal Meksiko menemukan sembilan mayat di sebuah jalan di antara kota Tixtla dan Atliaca, negara bagian Guerrero,Senin (21/11/2016). 

TRIBUNBATAM.id, MEXICO CITY - Luar biasa angka pembunuhan di Meksiko dalam kuartal pertama tahun ini.

Dikutip dari kompas.com. setidaknya tercatat 7.667 orang menjadi korban pembunuhan dalam tiga bulan pertama tahun 2018.

Angka tersebut melonjak 20 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Dilansir dari AFP, Minggu (22/4/2018), pada 2017, jumlah kematian pada kasus pembunuhan di Meksiko tercatat sebanyak 6.406 orang.

Pihak berwenang menyebut, Maret sebagai bulan terburuk tahun ini bagi negara Amerika Latin itu, ketika 2.729 orang terbunuh, kebanyakan tewas akibat ditembak mati.

Sementara, pada Januari terdapat 2.549 pembunuhan, dan 2.389 pembunuhan pada Februari.

Pertumpahan darah dipicu persaingan geng yang terlibat dalam perdagangan narkoba, pencurian bahan bakar, penculikan, pemerasan dan aksi kriminal lainnya.

Kekerasan terus terjadi, ketika Meksiko bersiap untuk mengadakan pemungutan suara pada 1 Juli 2018.

Pemungutan suara mencakup pemilihan presiden, dua cabang Kongres, dan sejumlah pemilihan di daerah.

Pada tahun lalu, lebih dari 25.339 nyawa melayang akibat kasus pembunuhan yang terjadi di Meksiko.

Angka tersebut menjadikan 2017 sebagai tahun yang paling mematikan bagi warga Meksiko, berdasarkan data dari kementerian dalam negeri.

Tingginya angka kekerasan di Meksiko terjadi sejak maraknya kasus perdagangan narkoba yang telah menyebabkan hampir 200.000 kematian sejak Desember 2006.

Baca: Lezatnya Nachos, Camilan Khas Meksiko. Dapatkan Resepnya di Sini

Baca: Gempa Meksiko - Gedung Sekolah Rubuh. 21 Siswa SD Tewas Tertimpa Bangunan

Saat itu, mantan presiden Felipe Calderon meluncurkan operasi militer anti-narkoba yang mengundang kontroversi dan dianggap hanya menimbulkan lebih banyak korban jiwa.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved