Terkait Skandal 1MDB, Najib Diperiksa KPK. Begini Sikapnya ke Wartawan yang Mengerumuninya
Mantan PM Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak diperiksa di kantor Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC) , Selasa (22/5/2018) pagi.
TRIBUNBATAM.id, PUTRAJAYA- Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak diperiksa di kantor Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC) , Selasa (22/5/2018) pagi.
Dilansir dari thestar, Najib tiba sekitar pukul 09.45 waktu setempat mengendarai Toyota Vellfire.
Dia dijaga pihak keamanan dengan ketat.
Dengan mengenakan jas warna biru, Najib, datang dengan didampingi tim pengacaranya.
Dia tampak tenang menghadapi awak media yang sibuk meminta tanggapannya. Namun, dia tidak berkata apapun kepada media.
Kedatangan Najib ke kantor MACC memang sudah dijadwalkan guna memberikan keterangan.
Puluhan awak media baik lokal maupun internasional telah berkumpul di kantor MACC sejak pukul 08.00 sebelum Najib tiba.
Dari twitter Bernama diketahui bahwa Najib telah meninggalkan kediamannya di Jalan Langgak Duta menuju MACC sekitar pukul 9.21 pagi.
Soal pemeriksaan ini, MACC telah menyurati Najib pada Jumat (18/5/2018) lalu dan akan melakukan pemeriksaan hari ini terkait SRC International Sdn Bhd, anak perusahaan dari 1Malaysia Development Bhd (1MDB).
Baca: Polisi Angkut 72 Tas Berisi Uang dan Perhiasan Serta Ratusan Tas Mewah dari Kondo Istri Najib
Baca: Polisi Seharian Mengebor Brankas yang Diambil dari Rumah Mantan PM Najib Razak. Apa Isinya?
Baca: BEGINI Alur Dugaan Keterlibatan Najib Razak dalam Kasus 1MDB yang Bikin Rumahnya Digeledah
Tidak diketahui berapa banyak petugas penyidik yang akan dilibatkan dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk penyelidikan Najib kali ini.
Namun, kasus-kasus sebelumnya penyidikan memakan waktu lebih dari 10 jam untuk pemeriksaan awal.
Kepala MACC Datuk Seri Mohd Shukri Abdull mengatakan akan ada pertemuan khusus pada hari ini.
Terkait dugaan korupsi 1MDB, Najib secara konsisten membantah melakukan kesalahan sejak skandal ini mulai terkuak pada 2015 silam.
Najib mengatakan, dana sebesar 700 juta dolar AS (sekitar Rp1 triliun) yang disimpan di rekening bank pribadinya adalah sumbangan dari kerajaan Saudi.
Dia membantah uang itu berasal dari 1MDB.
Sekarang untuk membuktikan skandal tersebut, MACC membuka kembali penyelidikan awalnya yang difokuskan pada bagaimana alur uang 10.6 juta dolar AS dari SRC International ke akun Najib.
SRC sendiri didirikan pada tahun 2011 oleh pemerintah Najib untuk mengejar investasi luar negeri di bidang sumber daya energi.
SRC merupakan anak perusahaan dari 1MDB. (the star)