Musim Haji 2018

Haji 2018 - Dari Rekam Biometrik sampai Ahli Waris, Inilah 4 Inovasi Kemenag yang Mudahkan JCH

Pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini, dari Kementerian Agama (Kemenag) RI membuat sejumlah inovasi.

Penulis: Dewi Haryati |
Tim medis dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Batam memeriksa kesehatan calon jemaah haji di Asrama Haji Batam Centre 

TRIBUNBATAM.id, BATAM- Pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini, dari Kementerian Agama (Kemenag) RI membuat sejumlah inovasi.

Tujuannya untuk lebih meningkatkan kenyamanan para jemaah.

Beberapa inovasi tersebut di antaranya:

1. Rekam Biometrik di Asrama Haji

Satu di antaranya dengan pelayanan rekam biometrik yang dilangsungkan di Asrama Haji.

Jika musim haji tahun lalu, setelah tiba di Arab Saudi jemaah mesti mengantre lama lagi, untuk pelayanan rekam biometrik mencakup perekaman 10 sidik jari jemaah dan foto jemaah. Kini tidak lagi.

"Pelayanannya di sini, tak di tanah suci. Jadi kalau sebelumnya jemaah perlu waktu 4,5 jam, hanya satu jam saja nanti. Lambatnya memang di sini (Indonesia)," kata Koordinator Penerimaan JCH Embarkasi Batam, Mochammad Aris, Selasa (17/7).

Baca: Besok, 450 Jemaah Calon Haji dari Kepri Diberangkatkan via Bandara Hang Nadim Batam

Baca: Nabung 14 Tahun di Bambu, Pasutri Penjual Es Tebu di Jombang Ini Akhirnya Berangkat Haji

Dengan inovasi yang diberikan Kemenag itu, setidaknya diharapkan bisa memotong antrean panjang jemaah di Imigrasi, baik di Madinah maupun di Jeddah.

2. Akomodasi Setahun Penuh

Selain itu, dari Kemenag juga sudah menyewa untuk akomodasi jemaah selama satu tahun penuh.

"Jadi tak perlu cari-cari penginapan lagi di sana," ujarnya.

3. Makanan Lebih Banyak

Begitupun untuk makan jemaah di sana.

Jika sebelumnya yang ditanggung pemerintah sebanyak 25 kali, kini menjadi 40 kali saat berada di Mekkah.

4. Kebijakan Ahli Waris

Satu hal inovasi yang tak kalah penting adalah soal kebijakan ahli waris.

Aris mencotohkan, misalnya dalam satu keluarga ada tiga orang yang mau berangkat haji.

Satu di antaranya meninggal dunia sebelum berangkat.

Maka, calon (ahli waris) yang lain bisa menggantikan saat itu juga.

"Kalau dulu kan tak boleh, mesti menunggu lagi," kata Aris saat memberikan penjelasan kepada jemaah. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved