Driver Online di Batam

Koalisi Driver Online Batam Bakal Demo Bawa 5 Tuntutan: Hapus Program di Bawah Ketentuan

Koalisi Driver Online Batam (KDOB) bakal aksi unjuk rasa di Batam dalam waktu dekat. Terdapat 5 tuntutan yang mereka bawa. Apa saja?

Dok KDOB untuk TribunBatam.id
DRIVER ONLINE DI BATAM - Koalisi Driver Online Batam bersama Komando Batam saat deklarasi untuk memperjuangkan hak-hak driver online di Batam, Senin (6/10/2025). 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Koalisi Driver Online Batam (KDOB) bakal menggelar aksi unjuk rasa di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dalam waktu dekat.

Mereka bakal memperjuangkan hak-hak para pengemudi ojek dan taksi online di Batam dalam aksi unjuk rasa mereka.

Ini menyusul rencana penutupan aplikasi Maxim di wilayah Kepulauan Riau (Kepri).

Gusril, narahubung Koalisi Driver Online Batam mengatakan, pembentukan koalisi ini merupakan langkah awal untuk menyatukan perjuangan para driver dari berbagai platform di Batam.

“Kami bersama sejumlah organisasi dan komunitas driver online di Batam mendeklarasikan Koalisi Driver Online Batam (KDOB). Wadah ini menjadi alat perjuangan bersama untuk membela kepentingan seluruh driver, baik roda dua (R2) maupun roda empat (R4), di semua aplikasi,” ujar Gusril, Senin (6/10/2025).

Deklarasi KOMANDO BERSAMA KDOB dilakukan di markas Komando, Mitra 10 Batam Center, Kecamatan Batam Kota, Kota Batam, Provinsi Kepri.

Dimana dalam kesempatan tersebut para driver menyampaikan sikap tegas menolak rencana penutupan aplikasi Maxim tanpa adanya solusi konkret dari pemerintah.

“Kalau Maxim ditutup, itu bukan solusi. Justru akan menambah masalah baru. Banyak rekan-rekan driver yang hanya memiliki satu akun dan menggantungkan hidup dari aplikasi tersebut,” tegasnya.

Gusril mencontohkan kasus di Kalimantan Timur, di mana penutupan kantor Maxim justru membuat ribuan driver kehilangan mata pencaharian.

Ia menilai jika pemerintah menilai ada pelanggaran, seharusnya pengawasan dan regulasi ditegakkan secara menyeluruh terhadap seluruh aplikator, bukan hanya satu pihak.

“Kalau bicara pelanggaran tarif, semua aplikator di Batam seperti Grab, Gojek, Maxim, dan Shopee Food sama-sama belum menerapkan aturan sesuai SK Gubernur Kepri. Maka solusinya bukan menutup, tapi memperbaiki sistem dan pengawasan,” katanya.

Koalisi ini juga mendorong pemerintah untuk menghadirkan aplikasi transportasi milik negara agar ada keadilan bagi para driver.

Gusril mengatakan ada 5 tuntutan yang akan disampaikan pada aksi unjuk rasa yang berlokasi di Batam nanti, di antaranya:

  • Evaluasi SK Gubernur tentang Transportasi Online R2/R4.
  • Menghapus program di bawah ketentuan tarif, seperti GrabBike Hemat, Double Order dan Aceng 
  • Menolak penutupan aplikasi Maxim tanpa solusi.
  • Mendorong penerapan menyeluruh KP 667 dan KP 1001
  • Meminta pemerintah menghadirkan aplikasi transportasi yang berkeadilan.

Unjuk rasa sejumlah driver online di Batam rencananya bakal digelar pekan depan.

Sejumlah lokasi seperti Graha Kepri, Kantor Maxim, Kantor Gojek dan Kantor Grab menjadi tujuan mereka.

"Untuk waktunya akan kami rapatkan terlebih dahulu, dan nanti akan kaki umumkan," kata Gusril.

Sumber: Tribun Batam
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved