Penjelasan BP Batam Terkait Proses Penggunaan Waduk Sei Gong Sebagai Sumber Air
Eko mengatakan, rencananya penggenangan akan dilakukan bersamaan dengan peresmian Waduk Sei Gong
Penulis: Dewi Haryati | Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Deputi IV BP Batam, Eko Budi Soepriyanto mengatakan, rencana pembangunan jalan tol batam kembali masuk proyek strategis pemerintah tahun ini, dan akan sejalankan dengan proyek LRT.
Eko Budi mengakui, butuh analisa lebih lanjut soal itu, namun program-program pemerintah yang akan dikerjakan itu tetap tidak akan keluar dari masterplan yang sudah ada.
"Kita juga punya rencana untuk kota air, bandara yang eksklusif, pelabuhan yang eksklusif, antara bandara dan pelabuhan ada LRT, semua akan dikoneksikan," ujarnya.
Baca: BP Batam: Jalan Tol Batu Ampar-Muka Kuning-Bandara Hang Nadim Masuk Proyek Strategis Nasional
Baca: Senin Depan Ustaz Abdul Somad Berceramah di Anambas, Panitia Minta Jangan Lakukan 3 Hal Ini
Baca: Live Streaming! Bhayangkara FC vs PSMS Medan. Kick Off Jam 18.30 WIB Jumat Malam Ini
Selain jalan tol, proyek Waduk Sei Gong, juga masuk dalam proyek strategis pemerintah 2018 ini untuk wilayah Kepri.
Adapun progres pembangunannya, saat ini sudah mencapai 80 persen, tinggal penggenangan waduk.
Rencananya penggenangan akan dilakukan pada Agustus ini, bersamaan dengan peresmian Waduk Sei Gong.
"Setelah digenangi, tak bisa dipakai langsung. Air laut dibendung dulu, dicampur air hujan dua sampai tiga tahun, supaya bisa jadi air tawar. Setelah bercampur, air garamnya hilang, dan jadi air tawar, bisa dimanfaatkan untuk dikonsumsi masyarakat," kata Eko.
Ia memperkirakan paling cepat Waduk Sei Gong bisa dioperasionalkan pada 2021 mendatang.
Waduk Sei Gong ditargetkan memiliki kapasitas air sebesar 600 liter per detik.
Nantinya air dari Waduk Sei Gong ini akan ditarik untuk dikelola sampai ke reservoir atau bak penampungan. Selanjutnya akan disalurkan ke beberapa titik.
"Air di Sei Gong ini untuk mencukupi kebutuhan masyarakat Batam terhadap air. Kebutuhan masyarakat saat ini terhadap air sekitar 4.000 liter per detik," ujarnya. (wie)