Gempa 5,4 SR Guncang Bali Kamis Pagi. BNPB : Tak Ada Kaitannya dengan Gempa Lombok
Gempa dirasakan sedang oleh masyarakat di Bali bagian selatan dan Jawa Timur di bagian tenggara dan selatan selama 1 sampai 3 detik
TRIBUNBATAM.id, DENPASAR - Gempa bermagnitudo 5,4 SR mengguncang Denpasar, Bali dan sekitarnya pada Kamis (23/8/2018) pagi.
Gempa dirasakan sedang oleh masyarakat di Bali bagian selatan dan Jawa Timur di bagian tenggara dan selatan selama 1 sampai 3 detik.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran pers mengatakan, gempa ini tidak ada kaitannya dengan gempa yang terjadi di Lombok.
Baca: Daftar Perolehan Medali Asian Games 2018 Setelah Indonesia Raih 6 Emas di Hari Kelima
Baca: Inilah 8 Cara Mudah Simpan Daging Kurban Biar Tahan Lama dan Kualitasnya Tetap Baik
Baca: Beginilah Reaksi 4 Juri Americas Got Talent Ketika Komentari The Sacred Riana
Aktivitas masyarakat berjalan normal.
"Sumber gempa berasal dari zona subduksi (pertemuan) lempeng Hindia Australia dan lempeng Eurasia di selatan Bali. Gempa ini tidak ada kaitan dengan gempa yang terjadi di Lombok," kata Sutopo.
BNPB juga belum menerima laporan mengenai adanya korban jiwa ataupun kerusakan bangunan akibat gempa.
"Gempa tidak berpotensi sunami. Tidak ada korban jiwa maupun kerusakan bangunan akibat gempa," ujar Sutopo.
Gempa bermagnitudo 5,4 SR mengguncang Denpasar Bali sekitarnya pukul 05.48 Wita.
Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar Taufik Gunawan melalui siaran persnya mengatakan, pusat gempa terletak pada koordinat 9,48 LS dan 114,75 BT, atau tepatnya di laut pada jarak 103 km arah barat daya Kota Denpasar, Provinsi Bali, pada kedalaman 68 kilometer.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempa bumi berkedalaman dangkal ini diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia," kata Taufik, Kamis.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis naik (thrust fault).
Berdasarkan laporan masyarakat, gempa ini terasa di Kuta, Jimbaran, Denpasar II SIG-BMKG (III-IV MMI), Mataram, Lombok barat, Lombok Tengah, dan Lombok Timur II SIG-BMKG ( III MMI), Gumuk Mas (Jember) I-II SIG-BMKG (II-III MMI).
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami," kata Taufik.(*)