BINTAN TREKINI
43 Rumah Disapu Angin Puting Beliung, Bupati Bintan Serahkan Bantuan
Ada 43 rumah yang terkena dampak musibah angin puting beliung baik dalam kondisi rusak berat maupun rusak ringan.
TRIBUNBINTAN.COM, BINTAN - Bupati Bintan Apri Sujadi didampingi Bunda Tagana Bintan Deby Maryanti menyerahkan bantuan untuk korban bencana angin puting beliung bagi masyarakat Bintan Pesisir, khususnya masyarakat Desa Kelong dan Desa Air Glubi, Selasa (25/9/2018)
Bupati Bintan Apri Sujadi menyampaikan, dirinya turut prihatin begitu mendapat informasi terkait bencana alam yang telah meluluhlantakkan beberapa rumah masyarakat di daerah Bintan Pesisir.
Dirinya bahkan mengakui, saat itu juga langsung menginstruksikan agar dinas terkait dan beberapa aparatur baik di tingkat kecamatan maupun tingkat desa untuk dapat langsung bergerak mengatasi permasalahan-permasalahan usai bencana alam tersebut.
"Kita langsung meminta agar OPD Bintan terkait , menginventarisir seberapa besar kerusakan yang dialami masyarakat dan alhamdulilah, hari ini bantuan tersebut dapat kita realisasikan," ujar Apri.
Baca: Sudah Serahkan SP 3, Tim Terpadu Segera Tertibkan Kios Liar di Bengkong Bengkel
Baca: Pedagang Pasar Induk Akan Tetap Direlokasi, Ini Solusi yang Ditawarkan Pemko Batam
Baca: 270 Juta Porsi Mi Instant Dimakan Tiap Hari, Indonesia Pengonsumsi Terbanyak Kedua di Dunia
Camat Bintan Pesisir Zulkhairi Alkhair saat ditemui mengatakan, ada 43 rumah di Desa Kelong dan Desa Air Glubi yang terkena dampak musibah angin puting beliung baik dalam kondisi rusak berat maupun rusak ringan.
Masyarakat korban bencana tersebut juga akan menerima beberapa bantuan seperti bantuan uang tunai dari BPBD Bintan , lalu bantuan beras yang mencapai 1 ton beras dari Dinas Ketahanan Pangan Bintan, serta bantuan logistik rumah tangga dari Dinas Sosial Bintan melalui Tagana Bintan.
"Kita sangat berterima kasih karena beberapa dinas terkait juga ikut turun langsung menyalurkan bantuan. Khusus bantuan uang tunai, masyarakat korban bencana alam akan menerima besaran yang bervariasi sesuai dengan kerusakan yang nominalnya mencapai Rp 25 Juta,"kata Zulkhairi. (*)