BATAM TERKINI

Dorong Akselerasi Inplementasi Industri 4.0, Menperin Teken MoU Dengan Schneider. Ini Tujuannya

Penandatanganan MoU 4.0 ini bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan keterampilan serta optimalisasi penggunaan hasil evolusi industri keempat

Penulis: Alfandi Simamora |
TRIBUNBATAM.id/ISTIMEWA
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto bersama Perusahaan Schneider Electric menandatangani Nota Kesepahaman terkait pengembangan dan penerapan Industri 4.0 dalam mencapai Indonesia 4.0 di Perusahaan Schneider Electric Muka Kuning, Jumat (16/11/2018) 

TRIBUNBATAM.id, BATAM-Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin) bersama Perusahaan Schneider Electric menandatangani Nota Kesepahaman terkait pengembangan dan penerapan Industri 4.0 dalam mencapai Indonesia 4.0 di Perusahaan Schneider Electric Blok 4, Muka Kuning, Batam, Jumat (16/11/2018).

Penandatanganan MoU 4.0 ini bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan keterampilan serta optimalisasi penggunaan hasil evolusi industri keempat oleh pelaku industri di Indonesia.

Dimana Schneider Electric ini juga merupakan perusahaan global terkemuka dalam pengelolaan energi, otomasi dan proteksi listrik dan sangat mendukung terhadap Industri 4.0.

Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa kolaborasi dengan berbagai mitra yang berkompeten di bidang transformasi digital seperti Schneider Electric merupakan bagian dari penguatan kebijakan Kemenperin dalam mempercepat pengimplementasian revolusi industri 4.0 di industri manufaktur.

Baca: Saksikan Arung Jeram, Jembatan Ambruk Puluhan Orang Terseret Arus Sungai

Baca: 12 Pegawai Honorer Pemkab Bintan Maju Jadi Caleg, BKPPD Siap Beri Sanksi Pemberhentian

Baca: Mobil Berhenti Mendadak, Jadi Penyebab Truk Air Ini Terbalik di Jalan Gajah Mada

Baca: Gadis Cantik Yang Hilang Mendadak Mengirim Kabar ke Ponsel Polisi. Ini Bunyi Pesan yang Disampaikan

Sebab memiliki peranan sangat penting dalam pencapaian visi Indonesia untuk menjadi 10 ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2030.

"Nah dengan adanya lighthouse berupa Smart Factory di Batam akan memberikan gambaran Iebih riil kepada para pelaku industri di Indonesia mengenai proses perjalanan transformasi digital industri dan manfaatnya bagi bisnis," ungkapnya, Jumat (16/11/2018).

Airlangga menyebutkan percepatan implementasi revolusi industri keempat oleh Kemenperin merupakan bagian dari inisiatif Making Indonesia 4.0, yang diluncurkan oleh Bapak Presiden RI, Joko Widodo, pada 4 April 2018 lalu.

Dengan menetapkan 5 (lima) sektor industri prioritas yaitu, industri Makanan dan Minuman, lndustri Otomotif; lndustri Elektronik, Industri Kimia dan Industri Tekstil dan Produk Tekstil.

Secara umum Industri 4.0 ditandai dengan adanya konektivitas, interaksi dan semakin konvergensinya batas antara manusia mesin, dan sumber daya lainnya melalui teknologi informasi dan komunikasi.

Baca: Manfaatkan Energi Ramah Lingkungan, PGN Luncurkan 32 Unit Gaslink Truck Berbahan Bakar Gas Bumi

Baca: Meninggal saat Imam Sholat Jumat Berjamaah di Masjid. Mas Tato Dikenal Warga Rajin Ibadah

Baca: BREAKING NEWS. Truk Muatan Air Terguling, Jalan Menunju Sekupang Macet

Baca: Air Bersih Tidak Mengalir, Dewan Disemprot Stafnya. Apa Sih Kerjaan Anggota Dewan Batam

"Jadi setiap negara saling berebut untuk meningkatkan daya saingnya di kancah industri global. Implementasi industri 4.0 di manufaktur sangat terkait dengan penyediaan infrastruktur dan teknologi informasi dan komunikasi antara lain adalah Internet of Things, Big Data, Cloud Computing dan masih ada lagi yang lainnya,"tuturnya.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementrian Perindustrian, Ngakan Timur Antara, menyampaikan, bahwa selama tiga tahun masa nota Kesepahaman Schneider Electric akan menjadi mitra kerja Kemenperin dalam melaksanakan pelatihan dan pendampingan bagi para pelaku industri.

Selain itu, menjadi model percontohan bagi pelaku industri di Indonesia yang ingin belajar dan menyaksikan langsung penerapan otomasi pabrik Schneider Electric di Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

"Tidak hanya itu, program pelatihan dan pendampingan,Manajer Transformasi Industri 4.0 akan melatih para peserta selama satu minggu terkait berbagai aspek dalam transformasi digital yang nantinya para peserta akan menerima sertifikasi kompetensi/kelayakan dalam penerapan Industri 4.0," ungkapnya.

Di tempat yang sama, Country President Schneider Electric lndonesia, Xavier Donoiy mengatakan revolusi Industri 4.0 diperkirakan akan berkontribusi $3,7 triliun terhadap perekonomian global karena meningkatnya produktivitas.

Teknologi digital dan globalisasi telah mengubah model bisnis di semua sektor. meningkatkan laju perubahan dalam dunia kerja dan menciptakan pekerjaan-pekerjaan baru serta keterampilan yang lebih tinggi dari yang dibutuhkan sebelumnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved