TANJUNGPINANG TERKINI

Sehari Tanpa Gadget. Anak Tanjungpinang Lawan Pengaruh Gawai Dengan Ujuk Kebolehan Kreativitas

Ratusan anak-anak pelajar se-kota Tanjungpinang hadir pada jambore tersebut. Mereka beramai-ramai saling unjuk kebolehan dengan kreativitasnya masing-

Penulis: Thom Limahekin |
TRIBUNBATAM.id/THOM LIMAHEKIN
Ratusan anak-anak pelajar se-kota Tanjungpinang hadir pada jambore Sehari Tanpa Gadget. Mereka beramai-ramai saling unjuk kebolehan dengan kreativitasnya masing-masing 

TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG- Anak-anak Tanjungjnang mulai sadar akan pengaruh negatif gawai bagi kehidupan mereka.

Alasan inilah yang mendorong mereka menggelar Jambore Anak Kota Tanjungpinang yakni "Sehari Tanpa Gadget" di Lapangan Pamedan Kota Tanjungpinang, pada Minggu (18/10).

Ratusan anak-anak pelajar se-kota Tanjungpinang hadir pada jambore tersebut. Mereka beramai-ramai saling unjuk kebolehan dengan kreativitasnya masing-masing.

Mereka memakai pakaian bertema alam yang berasal dari bahan dedaunan. Misalnya daun ketapang, daun kelapa, daun nangka, serta pernak pernik dari batang pohon lainnya.

Dian (16) peserta asal kelurahan Pinang Kencana misalnya menunjukkan kreativitasnya dengan melukis wajah menyerupai bunga.

"Dandannya udah dari subuh tadi, cari daun dan membentuknya semalam" ungkap Dian sambil tertawa kecil kepada TRIBUNBATAM.id.

Baca: Tanjungpinang Miliki Satu Lagi Kawasan Car Free Day. Ribuan Masyarakat Padati Jembatan Dompak

Baca: Pemukiman Kumuh Masih Banyak, Pemko Tanjungpinang Segera Lakukan Penataan

Baca: PNS Korupsi Segera Dipecat, Walikota Tanjungpinang Tunggu Instruksi Kemendagri

Baca: Wali Kota Minta Garuda Tambah Frekuensi Penerbangan ke Tanjungpinang, Begini Jawaban GM Garuda

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Tanjungpinang Ahmad Yani mengatakan perubahan perilaku non fisik anak sering tidak bisa dipahami orang tua.

Akibat gawai anak memiliki keingintahuan yang luar biasa. Akibatnya gawai bisa berpengaruh pada mental dan emosi anak, bahkan ada beberapa anak yang cenderung berperilaku negatif yang kadang membuat orang tua kesulitan.

"Kegiatan semacam ini baru pertama kali dilakukan, dan inshaallah akan dapat berkelanjutan ke depannya" ujar Ahmad Yani.

Dalan jambore ini peserta nantinya akan mengikuti berbagai macam permainan rakyat. Misalnya, balap egrang, balap tempurung, lomba puzzle, menganyam daun kelapa, dongeng, menari dan menyanyi, kata bijak, dan lain-lain.

Beragam permainan tersebut dipilih sebab tradisinya yang hampir hilang di kota Tanjungpinang.

"Dengan mereka bermain permainan rakyat, kemudian tertawa dan berbaur bersama teman-temannya, inilah yang ingin kita buat supaya mereka merasakan bagaimana indahnya dunia anak" tambah Ahmad Yani lagi.

Hal yang sama pun juga diungkapkan oleh Zafira Puan Adelin sebagai seorang panitia Jambore dari Forum Anak Kota Tanjungpinang.

"Sangat bermanfaat, karena anak-anak biasanya kan gak lepas dari handphone kan ya, hari ini kita sama-sama bermain sambil belajar" ungkap Zafira.

Siswi SMPN 1 Tanjungpinang itu mengaku dirinya dan teman-teman panitia sudah mempersiapkan kegiatannya dari beberapa bulan lalu. Dia juga merasa bangga bisa berkontribusi dan belajar melalui kegiatan ini.

"Harapannya agar anak-anak sadar bahwa permainan rakyat seperti egrang, balap tempurung. Itu sangat asyik bila dibandingkan dengan bermaim gawai, terlebih lagi kadang kebanyakan main gawai sampai lupa waktu, dan akhirnya lupa belajar, itu kan bahaya," ujar putri Zulkifli dan Rina Lestari ini. (tom)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved