BATAM TERKINI

Terkait OTT KSOP Pulau Sambu,Staf Ahli Wapres : Masih Ada Yang Berani Lakukan Tindakan Memalukan Itu

Staf Ahli Wakil Presiden Bidang Umum Alwi Hamu angkat suara terkait OTT KSOP Pulau Sambu dan Kepala PT GMP, belum lama ini.

Penulis: Endra Kaputra |
TRIBUNJATIM
Ilustrasi OTT 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Staf Ahli Wakil Presiden Bidang Umum Alwi Hamu angkat suara terkait praktik suap menyuap di perairan Kepri yang diungkap Ditreskrimsus Polda Kepri dengan melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Kepala Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pulau Sambu Totok Sunarto dan kepala PT Garuda Mahakam Pratama (GMP) Elimansyah Hia.

Alwi pun terlihat terkejut dan kaget saat ditanyakan Tribunbatam.id soal kasus OTT tersebut, usai menghadiri kegiatan Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (Apeksindo) beberapa hari lalu.

"Kapan itu kejadiannya. Saya baru tau, masih ada ya yang berani melakukan tindakan memalukan itu. Padahal ini kita sedang berkumpul melakukan pertemuan bagaimana mencari cara untuk mendapat pemasukan terhadap potensi laut, malah diselewengkan," ucapnya dengan nada sedikit kesal.

Baca: Hari Ini, Kejari Batam Bakal Tenggelamkan Kapal Asing

Baca: CPNS 2018 - Hasil Seleksi SKD CPNS 2018 Diumumkan Serentak Tanggal 29 November? Simak Penjelasannya

Baca: INFO CPNS 2018 - Jadwal Pengumuman Hasil SKD dan Jadwal SKB Kemenkumham, Ini Penjelasan Kemenkumham

Baca: LOWONGAN KERJA - Pegadaian hingga Pelindo, Jangan Lewatkan Lowongan Kerja di BUMN Selama November

Baca: INFO GEMPA HARI INI - BREAKING NEWS. Gempa 5,3 SR Guncang Bitung, Sulut. Ini Penjelasan BMKG

Disampaikannya, hal ini harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah. Bagaimana menata ulang dalam pengawasan terkait labuh jangkar.

"Padahal itu salah satu pemasukan bagi daerah bila dikelola dengan baik. Pemda setempat jangan tinggal diam. Harus disikapi dengan serius atas temuan ini," ujarnya menegaskan.

Disebutkannya, tindakan yang dilakukan oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab harus diadili sesuai aturan yang berlaku. Agar menjadi efek jera bagi yang lainnya.

"Saya turut mengapresiasi atas pengungkapan yang dilakukan pihak kepolisian. Polisi kita harapkan, harus menyelidiki kasus ini hingga keakarnya. Agar tidak menjalar virus memalukan ini ke yang lain," tegasnya.

Sejauh ini pihak kepolisian pun terus melakukan pengembangan. Sudh sebanyak 11 orang juga dimintai keterangan pihak kepolsian sebagai saksi. (dra)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved