BATAM TERKINI
Gaya Hidup Warga Batam Disebut Ikut Berperan Tutupnya 3 Gerai Giant Express di Batam
Giant Express Mega Legenda gelar obral jelang tutup toko ketiga di Batam. Apa sebenarnya pemicu tutupnya gerai Giant Express Mega Legenda?
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kota Batam, Jadi Rajagukguk menanggapi tutupnya Giant Express Mega Legenda Batam Centre, Batam.
Dia menilai, tutupnya Giant Mega Legenda dikarenakan persaingan usaha.
Pendapatan yang diterima Giant tidak memungkinkan dengan jumlah biaya yang ditampung setiap bulannya.
"Beratnya persaingan saat ini, karena banyaknya jenis usaha yang sama. Seperti Indomaret, Alfamart, Carefour, Matahari, belum lagi pasar tradisional, dan masih banyak lagi lainnya," ujar Jadi kepada Tribun, Kamis (22/11/2018).
Selain persaingan usaha, Jadi menilai gaya hidup masyarakat Kota Batam berbeda dengan gaya hidup masyarakat area lainnya.
Baca: Giant Express Daerah Lain Berjaya Kenapa di Batam Tumbang? Ternyata Ini Penyebabnya!
Baca: Benarkah Apple Hapus Stiker WhatsApp dari App Store?
Baca: BREAKINGNEWS. Gubernur Kepri Sudah Tandatangan, UMK Batam 2019 Ditetapkan Rp 3.806.358
Baca: Data FDR Kotak Hitam Lion Air PK-LQP Berhasil Diunduh, Begini Penjelasan Menteri Perhubungan
Baca: Ketua Apindo Batam: Kebutuhan Hidup Layak tak Menjadi Pertimbangan Lagi Tentukan UMK
Pada umumnya, masyarakat belanja bulanan di mall-mall besar, belanja sekaligus cari hiburan bersama dengan keluarganya.
"Artinya mereka belanja sekaligus mencari hiburan sekali jalan saja. Ajak anak-anak jalan. Apabila kebutuhan harian pada umumnya masyarakat supermarket, minimarket. Dan kalau belanja dalam lingkup besar biasanya di Pasar Tradisional," ujar Jadi.
Di samping itu memang faktor ekonomi dan daya beli masyarakat semakin menurun. Tapi presentasinya tak terlalu banyak.
"Kenapa Giant berkembang di daerah lain, kita harus melihat jumlah penduduknya. Misalnya jumlah penduduk di Batam tidak terlalu banyak ketimbang Medan dan Jakarta. Itu sangat pengaruh. Persaingan usaha jenis yang sama jelas hampir 50 persen mempengaruhi. Lalu karakter konsumtif masyarakat Kota Batam berbeda dengan daerah lainnya," tegas Jadi. (rus)