ANAMBAS TERKINI
Derita Warga Palmatak, Anambas Soal Sinyal Ponsel: Jangankan Jaringan 3G, Buat Nelpon Saja Susah
"Memang lagi gangguan barangkali. Dia sekali pas sinyalnya, masuk WA itu bertubi-tubi datang," ujar Saleh seorang warga di sana
TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Masyarakat Desa Payamaram Kecamatan Palmatak tampak resah selama satu bulan terakhir.
Warga risau karena layanan telekomunikasi untuk telepon seluler di desa itu mengalami masalah.
Jangankan untuk mendapatkan layanan internet menggunakan data seluler, untuk melakukan panggilan telepon saja, mereka harus mencari lokasi yang pas sehingga sinyal bisa masuk dan terbaca ke telepon genggam mereka.
Baca: BERITA PERSIB - Persib Bandung Menyerah. Umuh Muchtar; Tak Mungkin Kami Juara Liga 1
Baca: Centang Biru WhatsApp Dimatikan, Begini Trik Mudah Agar Tahu Pesan Kamu Telah Dibaca
Baca: HARI GURU 2018 - Promo Khusus Untuk Guru Khusus Hari Ini, Diskon Buku 30 Persen di Gramedia
Baca: Hasil Liga Spanyol, Klasemen dan Top Skor La Liga Setelah Real Madrid Kalah, Barcelona Seri
"Jangankan sinyal 3G atau 4G, buat nelpon saja susah," sebut Erwin, seorang warga Palmatak Minggu (25/11/2018).
Untuk mendapatkan layanan internet, ia harus menumpang wifi di kantor milik kontraktor yang ada di Kecamatan Palmatak itu.
Layanan internet pada data selulernya, baru bisa ia gunakan saat berkunjung ke Tarempa atau ke desa lain yang kualitas sinyal untuk mendapatkan layanan internetnya cenderung stabil.
"Untuk buka dan balas WA saja harus menumpang wifi. Mohon lah ada perhatian untuk kami sebagai masyarakat ini," ungkapnya.
Buruknya kualitas layanan telekomunikasi, khususnya layanan internet sebelumnya juga dialami oleh sebagian masyarakat yang tinggal di Kelurahan Letung.
Untuk mendapatkan layanan internet dengan kualitas H+ atau 3G saja, masyarakat mengaku kesulitan untuk mendapatkan layanan kualitas internet yang stabil.
"Memang lagi gangguan barangkali. Dia sekali pas sinyalnya, masuk WA itu bertubi-tubi datang," ujar Saleh seorang warga di sana.
Pemerintah Daerah melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) nya mengklaim terus berupaya meningkatkan kualitas telekomunikasi.
Selain berkomunikasi secara intens baik dengan provider, koordinasi dengan kementrian, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika menurutnya terus dilakukan agar kesenjangan telekomunikasi di Anambas dapat berkurang
Layanan telekomunikasi pada tiga desa di Pulau Jemaja, menurut Japrizal yang ditandai dengan pemasangan Base Tranceiver Station (BTS) paling lambat dioperasikan pada bulan Januari 2019 mendatang, jadi salahsatu upaya untuk mendongra kualitas telekomunikasi pada sejumlah desa yang ada di Anambas.
Secara keseluruhan, terdapat tujuh desa di Anambas yang masuk dalam pemasangan program BTS perbatasan.
Selain tiga desa di Pulau Jemaja, terdapat Desa Lingai, Desa Piasan, Desa Langir dan Desa Air Bini yang masuk dan mendapat program itu.