BATAM TERKINI
Berbobot 160 Kg, Ikan Arapaima Peliharaan Hutan Wisata Mata Kucing Mati
Ikan Arapaima terbesar yang dilestarikan di kolam ikan Hutan Wisata Mata Kucing Batam mati, Rabu (9/1/2019) kemarin.
Penulis: Alfandi Simamora |
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Ikan Arapaima terbesar yang dilestarikan di kolam ikan Hutan Wisata Mata Kucing Batam mati, Rabu (9/1/2019) kemarin.
Ikan yang memiliki habitat asli di Sungai Amazon ini adalah jenis termahal di kalangan ikan air tawar.
Saat ini ikan tersebut sudah berbobot kurang lebih 160 kilogram, berumur sekitar 15-20 tahun.
Ikan yang biasa dipanggil Paima itu ditemukan oleh salah satu karyawan hutan wisata mata kucing saat sedang membersihkan kolam.
Dengan ditemukannya ikan tersebut mati, kesedihan mendalam dirasakan oleh Netty Herawati, Konservator Hutan dan Pengelola Kawasan Mata Kucing beserta karyawan di sana.
Pasalnya, dirinya tidak menyangka ikan Arwana jenis Arapaima Gigasnya yang keempat ditemukan mati terapung di kolam ikan di pagi hari.
Baca: Penemuan Ikan Predator Raksasa Hebohkan Warga Pekanbaru, Ini 5 Fakta Tentang Arapaima Gigas
Baca: TIPS - Ingin Bisa Tidur Nyenyak? Hindari Konsumsi 5 Makanan dan Minuman Ini Sebelum Tidur
Baca: Sederet Fitur Baru WhatsApp 2019, Bakal Bisa Balas Pesan Secara Pribadi di Grup
Baca: Banjir Dukungan, Agnez Mo Masuk Nominasi Penghargaan Musik iHeartRadio
Baca: Setelah Lion Air, Giliran Citilink Cabut Layanan Bagasi Gratis Mulai 12 Januari 2019
"Ikan Arwana jenis Arapaima Gigasnya diberi nama Paima dan ikan ini yang keempat ditemukan mati di kolam ikan hutan wisata mata kucing," tutur Netty Herawati, Kamis (10/01/2019).
Netty memberitahu, bahwa dirinya tiap hari berteman dengan ikan-ikan yang dilestarikan tersebut.
"Tiap hari saya bertemu dengan mereka. Bagaimana saya nggak sedih. Tapi saya percaya pasti Tuhan punya rencana lain," ungkapnya.
Netty melanjutkan, Paima sudah dirawatnya dari masih berukuran sepanjang 40 sentimeter. Ikan itu sudah sangat jinak dengannya beserta karyawan yang lain.
"Kami biasanya manggil Paima cukup dengan menyentak-nyentakkan kaki, dia langsung datang,"ujarnya.
Netty mengaku, sangat terpukul dengan kematian ikan terbesar tersebut, Paima sudah seperti keluarga bagi dirinya.
Sebelum Paima ditemukan mati, Netty bercerita bahwa sempat sakit terlebih dahulu.
"Saya memang begitu, kalau ada hewan peliharaan saya yang mau mati, saya pasti sakit dulu. Kemaren itu saya sakit, tidur aja seharian di kamar,"tuturnya.
Tidak hanya Netty, salah seorang karyawannya pun merasa sangat terpukul dengan kematian Paima.