Mau Buktikan Teori, Kelompok Bumi Datar Akan Berlayar Keliling Dunia pada Tahun 2020

Sekelompok orang yang meyakini bumi datar (Flat Earthers) menuding NASA, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat itu, menutup-nutupi fakta itu

Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
feic
Kelompok yang meyakini Bumi Datar bukan bulat 

TRIBUNBATAM.id - Sekelompok orang yang meyakini bumi datar (Flat Earthers) menuding NASA, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat itu, menutup-nutupi fakta terkait bumi.

Kelompok Bumi Datar ini berencana untuk membuktikan teori mereka bahwa bumi bukan bulat, guna meyakinkan orang dengan melakukan kampanye besar-besaran.

Dikutip dari DailyStar, kelompok Flat Earthers ini berencana melakukan pelayaran mengelilingi dunia pada tahun 2020.

Baca: VIDEO Pengakuan Dua Mucikari Kasus Prostitusi Artis di Surabaya, Sebut Artis yang Menawarkan Diri

Baca: Terungkap, Ustaz Arifin Ilham Berobat ke Malaysia dengan Jet Pribadi Elang Indonesia, Punya Siapa?

Baca: 5 Alasan Mucikari Ini Minta Vanessa Angel Ikut Dijerat, Minta Carikan Pelanggan Hingga 15x Transfer

Kelompok ini meyakini bahwa bumi adalah lempengan raksasa datar yang tergantung di angkasa.

Melalui Flat Earth International Conference, mereka mengumumkan untuk mengadakan pelayaran 2020 untuk membuktikan teori yang mereka yakini itu.

Namun, rencana mereka mendapat reaksi dari Henk Keijer, seorang mantan kapten kapal berpengalaman selama 23 tahun.

Ia mengatakan, navigasi yang digunakan kapal  menggunakan prinsip bumi itu berbentuk bulat.

"Navigasi kapal didasarkan pada prinsip Bumi itu bulat," kata Henk Keijer, mantan kapten kapal pesiar yang berlayar di seluruh dunia selama karir 23 tahun.

"Grafik bahari dirancang dengan pertimbangan itu: bahwa bumi itu bulat."

Keijer, yang sekarang bekerja sebagai ahli kelautan forensik untuk Robson Forensic, mengatakan keberadaan GPS, sistem penentuan posisi global, sendiri adalah bukti bahwa Bumi adalah bola, bukan cakram datar.

GPS mengandalkan 24 satelit utama yang mengorbit Bumi untuk menyediakan informasi posisi dan navigasi.

"Alasan mengapa 24 satelit digunakan adalah karena pada kelengkungan Bumi," kata Keijer.

“Minimal tiga satelit diperlukan untuk menentukan posisi."

"Tetapi seseorang yang terletak di sisi lain Bumi juga ingin mengetahui posisi mereka, sehingga mereka juga memerlukan sejumlah satelit."

“Seandainya Bumi datar, total tiga satelit sudah cukup untuk memberikan informasi ini kepada semua orang di Bumi. Tetapi itu tidak cukup, karena bumi itu bulat. "

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved