Jembatan Kayu Ini Sudah Lapuk dan di Bawahnya Berseliweran Buaya Raksasa Tapi Warga Nekat Lewat
Jembatan Raie yang ini kondisinya sudah lapuk dan amblas di sejumlah bagian. Di bawah jembatan sering lalu lalang buaya raksasa warga tetap lewat.
TRIBUNBATAM.id, PASANGKAYU – Jembatan Raie yang merupakan jembatan gantung di Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat ini di bawahnya sering lalu lalang buaya raksasa yang bisa saja mengancam jiwa.
Meski begitu, banyak warga yang tetap nekat menyeberangi jembatan gantung tersebut.
Kondisi Jembatan Raie sendiri kondisinya sudah sangat lapuk dan lantainya bocor dan amblas di sana-sini serta kondisinya miring.
Jembatan Gantung Raie sepanjang 40 meter terletak di ujung Jalan Rusa, Kecamatan Pasangkayu, Kabupaten Pasangkayu.
Meski dihadang kawanan buaya lapar yang setiap saat menampakkan diri di sepanjang muara sungai dan kawasan jembatan gantung ini, namun karena tak ada alternatif jalan lain, warga tetap nekad melintasi jembatan ini.
Diperbaiki
• Nyaris Jadi Santapan Buaya, Seorang Ayah Nekat Bertarung dan Gigit Kaki Buaya Demi Selamatkan Anak
• Buaya Makan Manusia di Minahasa Mati, Saat Perutnya Dibedah, Petugas Temukan Tulang dan Pakaian
• VIDEO - 3 Fakta Tentang Merry, Buaya Pembunuh Deasy Tuwo di Manado. Harus Jebol Pagar saat Evakuasi
• Berhasil Selamat Tapi Penuh Luka, Seorang Nelayan Diterkam Buaya Saat Menyelam
Warga menggunakan jembatan ini untuk mengangkut hasil tani ke ibu kota Kabupaten Pasangkayu, yang letaknya 3 kilometer dari jembatan tersebut.
Sungai Pasangkayu selebar 40 meter lebih yang bermuara dari Donggala hingga Mamuju tengah ini diketahui dihuni ratusan buaya raksasa.
Penampakan buaya raksasa yang menghadang warga Pasangkayu yang nekat melintasi jembatan gantung Raie yang jaraknya hanya beberapa cm dari sungai, atau terendam air saat sungai meluap.

Sementara jarak bentangan jembatan dengan permukaan sungai hanya beberapa sentimeter.
Bahkan saat sungai meluap, air kerap menggenangi jembatan darurat ini.
Abdul Rahman, salah satu warga mengatakan, kondisi jembatan gantung yang mengenaskan tersebut sudah terjadi sejak tujuh tahun lalu.
Hingga saat ini, tidak ada perhatian dari pemerintah daerah setempat untuk memperbaikinya.
Menurut dia, warga sudah berupaya sedemikian rupa agar pemerintah memperhatikan kondisi jembatan ini. Misal dengan mengunggahnya ke media sosial.
“Tidak ada jalan lain selain (lewat) di sini, padahal setiap hari warga mengangkut hasil bumi dengan jalan kaki atau menggunakan motor bagi warga yang berani melintas,” katanya, Rabu (30/1/2019).
Menurut dia, jika jembatan tersebut nantinya rusak dan tidak bisa dilewati lagi, maka dampaknya bisa luas ke perekonomian warga. Sebab ada ratusan hektar lahan perkebunan milik warga yang butuh untuk segera dijual ke ibu kota kabupaten. (*)
*Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dihadang Buaya Raksasa, Warga Bertaruh Nyawa Lintasi Jembatan Gantung"