BATAM TERKINI
Pekerja Tanpa Skill Bakal Terdepak, Tjaw Hioeng: Industri 4.0 Jangan Dijadikan Ancaman
Jika tak ingin tertinggal, perusahaan harus bersiap memasuki era industri 4.0. Imbasnya, pekerja tanpa skillbakal terdepak digantikan teknologi.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Suka tidak suka, mau tidak mau Industri manufacture harus naik kelas dari era Industri 1.0, 2.0 dan 3.0 ke era industri 4.0.
Hal tersebut diungkapkan Tjaw Hioeng, Wakil Ketua koordinator Kepulauan Riau, Himpunan Kawasan Industri (HKI) Indonesia kepada Tribunbatam.id, Selasa (19/2/2019).
Tjaw mengatakan, untuk bisa mencapai pertumbuhan yang lebih optimal, meningkatkan produktivitas, tenaga kerja dan memperluas pasar, industri manufacture harus siap berevolusi beralih ke era Industri 4.0.
"Era Industri 4.0 harus dimanfaatkan sebagai lokomotif untuk menarik industri tersebut naik," kata Tjaw.
Tjaw menjelaskan revolusi industri 4.0 ini tidak bisa dipandang sebagai ancaman pengurangan lapangan pekerjaan, tapi harus dipandang sebagai kesempatan yang melahirkan peluang pekerjaan baru yang berpotensi untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
"Memang di era revolusi Industir 4.0 akan sangat berdampak terhadap tenaga kerja yang tidak memiliki keterampilan. Oleh sebab itu perlu menyiapkan tenaga kerja yang terampil dengan perubahan yang fundamental terhadap pendidikan dan pelatihan vokasi dari unskill labour menjadi full skill labour," kata Tjaw.
• Perusahaan Modern Mulai Terapkan Industri 4.0, Bagaimana dengan Batam? Ini Jawaban Kadisnaker
• Penjelasan Soal Unicorn, Industri 4.0 Hingga Palapa Ring, Istilah yang Disinggung Jokowi saat Debat
• Air Asia Buka Promo Tiket Murah Diskon 20 Persen ke Semua Rute Penerbangan, Cuma Sampai 24 Februari
• CATAT! Mulai 1 Maret Kuota Bagasi Gratis Sriwijaya Air Dikurangi, Cek Aturan Terbaru Disini
Dia menjelaskan jika sudah menerapkan tenaga kerja yang full skill labour, bisa saja pengoperasian sebuah mesin, hanya dilakukan dengan jarak jauh ke beberapa plant factory dengan menggunakan IOT, artificial intelligence, robotics sampai pada cloud computing.
Tjaw menjelaskan ada beberapa point yang menjadi dasar perusahaan saat ini bergerak ke arah IoT dan Konsep industri 4.0.
"Kita tidak bisa lari dari disrupt technology yang mengharuskan kita untuk ikut ambil bagian dan perubahan revolusi industri 4.0 hal ini juga akan membuat perusahaan yang mengadopsi teknology ini mempunyai daya saing baik dari segi tingkat productivity dan efficiency,"kata Tjaw.
Oleh sebab itu, kata Tjaw, ke depan dalam perekrutan tenaga kerja perusahaan hanya merekrut tenaga kerja para lulusan universitas dengan kompetensi dan pengetahuan teknologi terdepan.
Namun meski demikian Tjaw mengatakan target dari Industri 4.0 bukan untuk menggantikan tenaga kerja tapi memberikan tools dan kemudahan dalam operasional di perusahaan sehingga lebih produktif dan efficience.
Industri 4.0 Bukan Ancaman
Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam, Rudi Sakyakirti mengatakan, saat ini sejumlah perusahaan masih belum menerapkan industri 4.0 yang saat ini sedang jadi trending topic.
"Terkait industri 4.0 itu, saat ini di Perusahaan di Batam setahu saya belum ada yang menerapkan, namun ke depan suda ada beberapa perusahaan yang mengarah ke sana," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam, Rudi Sakyakirti, Selasa (19/2/2019).
Rudi juga menjelaskan, bahwa terkait perekrutan karyawan sampai sejauh ini masih normal-normal saja untuk perekrutan karyawan di setiap perusahaan, khususnya di perusahaan elektronik.