BATAM TERKINI

Gara-gara Utang Konsumen, Debt Colletor dan Pemilik Konter Ponsel Nyaris Baku Hantam

"Kamu kalau menagih jangan kasar. Anak saya ini perempuan. Jangan kamu begitu kan. Kamu paksakan orang main bayar. Apa maksud kamu?,"katanya.

TRIBUNBATAM.id/LEO HALAWA
Disuruh bayar utang Debt Colletor dan Pemilik Konter Ponsel Nyaris Bentrok di Nagoya Hill, Rabu (27/2/2019) 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Basement Nagoya Hill tidak jauh dari Pos Satpam nyaris ricuh. Antara salah satu debt collector Kredit Plus dengan konsumen Rabu (27/2/2019) sekitar pukul 16.20 WIB.

Aksi adu arugemnetasi pun terjadi.

Koko orang tua Santi saat berhadapan dengan debt Collector Kredit Plus, sempat adu argumentasi.

"Kamu kalau menagih jangan kasar. Anak saya ini perempuan. Jangan kamu begitu kan. Kamu paksakan orang main bayar. Apa maksud kamu?,"katanya.

Debt Collector itu pun menjelaskan, tak ada niat untuk membentak. Dia hanya menagih sesuai perintah kantornya.

"Saya tidak kasar pak," jawabnya.

Pengiriman Paket Barang Lewat Kantor Pos Mulai Normal, Tiap Hari Kirim 12 Ribu Item Barang

Pembunuhan Balita di Baloi Blok VI, Pintu Kamar Kos Tempat Rizki Dianiaya Dipasang Police Line

Kebakaran Hanguskan Hutan di Depan Hotel Holiday Inn Marina, Penghuni Sempat Panik

Diduga Mesum di Mobil, Warga Gerebek Pasangan Bukan Pasutri, Ternyata si Pria Teman Suami si Wanita

Lagi-lagi kondisi terus bersitegang. Beruntung kejadian itu tidak terjadi, karena beberapa warga dan pengamanan di sana langsung melarai keduanya.

Diceritakan Santi, toko ponsel miliknya yang terletak di Nagoya Hill memiliki seorang pelanggan bernama Dini Hestriani yang membeli satu unit handphone Oktober 2018 lalu.

Karena tidak ada uang tunai, maka Santi mengarahkan pelanggannya yang ia kenal sebelumnya untuk menggunakan jasa Kredit Plus.

Selanjutnya, Dini Hestriani mengajukan permohonan pembiayaan kepada Kredit Plus. Hanya saja, sempat terjadi penolakan pada sistem.

"Karena terjadi ini, saya diminta untuk menjaminkan. Karena saya percaya, saya jamin tapi bukan untuk bayar," kata Santi di lokasi.

Setelah terjadi kesepatakan itu, antara Kredit Plus dengan Dini Hestriani menyepakati membiayai handphone.

Dini Hestriani membayar Rp 1.051.000 per bulan dengan masa pembayaran selama sembilan bulan.

"Sepakat lah orang itu," tambah Santi.

Amsakar Perintahkan Dinas Pangan Bantu Distribusi Sayur Petani ke Pasar

VIDEO. Sidang Pembunuhan Supartini Ricuh, Hakim Vonis 15 Tahun Penjara, Jaksa Akan Banding

Prediksi Real Madrid vs Barcelona Semifinal Copa Del Rey - Tren Negatif Menghantui Lionel Messi

Kericuhan di Acara Prabowo Menyapa Warga Jateng-DIY, Mobil Roy Suryo Terkena Lemparan Batu

Namun di tengah perjalanan, sejak Oktober 2018 hingga Februari 2019 atau memasuki bulan keempat pembayaran, Dini Hestriani tidak muncul alias menghilang.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved