VIDEO - Banyak Kampanye Hitam, Ini Strategi TNI Untuk Menghadapinya

Komponen utama ketahanan negara, maka dalam melaksanakan tugas peran dan fungsinya TNI akan memberikan kontribusi terbaik dalam menyukseskan pemilu

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 merupakan pesta demokrasi dengan kompleksitas tinggi dibanding dengan Pilkada serentak 2017 dan 2018 lalu.

Demikian hal ini diungkapkan oleh Mayjen TNI MS Fadhilah Pangdam Bukit I Barisan meliputi wilayah, Sumut, Sumbar, Kepri dan Pekanbaru

"Dalam satu waktu Pemilihan Umum dilaksanakan serentak. Berdasarkan data dari Kepolisian dan Bawaslu terdapat 16 sub dimensi kerawanan pemilu. Data ini dinamis dan perubahan. Intinya dari data ini kita penting melakukan pencegahan," ujar Fadhilah, Jumat (1/3/2019).

Diakuinya sikap fanatisme, kampanye hitam, kampanye penggerakkan massa, aktivitas dengan pengasutan atau demagoging, bahaya radikalisme dan terorisme serta kemungkinan bencana alam yang kemungkinan terjadi dalam pemilu.

Dampak fenomena tersebut secara tidak langsung mengganggu pelaksanaan pemilu dan memungkinkan menggagalkan penyelenggaraan pemilu.

Keberadaan institusi TNI, lanjut dia, merupakan bagian integral bangsa dan alat negara.

Tak Mampu Kerjakan PR yang Menumpuk, Pelajar Siswa SMP Ini Bunuh Diri karena Stress

VIDEO - 2 Rumah di Perumahan Pondok Pertiwi Terbakar, Uang Rp 6 Juta Ikut Ludes

MOTOGP 2-19 - Deretan Perubahan dan Jadwal MotoGP 2019, Siaran Langsung di Trans7

Remaja 16 Tahun Ini Bertindak Brutal, Tikam Ibunya Lalu Tusuk 5 Orang Saudaranya yang Lain

Komponen utama ketahanan negara, maka dalam melaksanakan tugas peran dan fungsinya TNI akan memberikan kontribusi terbaik dalam menyuksekan pemilu serta menjamin keamanan nasional.

"Peran TNI adalah melakukan beberapa strategi untuk pengamanan pemilu 2019 ini," katanya.

Pertama Strategi Sinergi, yang terdiri dari beberapa stretegi.

Di antaranya strategi operasional bantuan kepada Polri dan kedua synchronized energy.

Kedua strategi penangkalan, dibagi menjadi beberapa bagian.

"Pertama menciptakan daya tangkal atau deternence effect. Kedua penguatan fungsi teritorial. Ketiga pelaksanaan operasi TNI secara efektif. Keempat identifikasi daerah rawan, penempatan pasukan dan alutsista TNI," paparnya.

Ia menambahkan terakhir ketiga yakni strategi kesiapan. Dibagi menjadi beberapa bagian, pertama meningkatkan kesiasiagaan kawil. Kedua pelaksanaan kesiapsiagaan 24/7. Dan ketiga kesiapsiagaan diturunkan setelah proses penghitungan suara selesai dan kondusif. (rus)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved