BATAM TERKINI

Tanggul Penahan Air Laut Dock Jebol, Kapal Bakamla RI Nyaris Tenggelam, Begini Kronologisnya!

Kapal milik Badan Keamanan Laut (Bakamla) KN Marore 8002, yang sedang dalam pengerjaan miring dan hampir tenggelam.

TRIBUNBATAM.ID/ISTIMEWA
Kapal Bakamla RI KN Marero yang hampir tenggelam PT Citra Shipiyard Sungai Binti Sagulung akibat tanggul air laut jebol 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Akibat tanggul penahan air di galangan kapal yang ada di PT Citra Shipiyard Sungai Binti Sagulung jebol, Kapal milik Badan Keamanan Laut (Bakamla) KN Marore 8002, yang sedang dalam pengerjaan miring dan hampir tenggelam.

Informasi yang dikembangkan Tribunbatam.id, dimana kejadian tersebut terjadi Kamis (21/2/2019) lalu.

Hal tersebut diakui oleh pihak Pt Citra Shipiyard Sungai Binti Sagulung.

Pihak direksi PT Citra Shipiyard Abi, yang dimintai keterangannya menjelaskan kejadian tersebut terjadi saat para pekerja sedang mengerjakan pemasangan shaft dan Propeller.

Namun kondisi air laut yang terus naik membuat tanggul penahan air di dalam galangan tersebut tidak sanggup menahan air yang membuat tanggul penahan jebol.

Saat tanggul jebol kapal Bakamla KN Marore langsung oleng sebelah kanan dan selanjutnya miring dan hampir tenggelam.

Aset Pemko Batam Banyak Tercatat Milik BP Batam Termasuk Kantor Walikota, Ini Kata Rudi

BESOK Diserahkan! 25.000 Sertifikat Tanah Program Prona 2018 di Batam

Video Viral di Instagram, Terjadi Hujan Es di Urung, Kundur Karimun, Kepri, Benarkah? Ini Videonya

Akhirnya Muncul, Wanita yang Mendorong Bocah dari Dalam Mobil Ungkapkan Perasaannya Lewat Video

Ketahuan Penyebabnya, Simak 6 Fakta di Balik Viralnya Siswa SD Didorong Wanita Keluar Mobil

Air laut masuk kedalam ruang balast kapal.

"Kita langsung mendatangkan penyelam untuk menutup lubang pembuangan sembari memompa air dari dalam kapal," kata Abi.

Kapal Bakamla KN Marore 8002 adalah satu dari tiga kapal proyek Bakamla RI yang dikerjakan di PT Citra Shipiyard Sungai Binti Tanjunguncang.

Proyek pembangunan kapal di PT Citra Shipyard sudah dimulai pekerjaannya sejak tahun 2017 lalu.

Dimana nilai pagu anggaran dari Bakamla dibayarkan dengan tiga tahap dimana tahap pertama sebesar Rp 351 miliar, tahap kedua Rp 175 miliar dan tahap ketiga yakni Rp 90 miliar rupiah yang sampai saat ini belum ditandatangani kontraknya.

"Untuk tahap ketiga sampai saat ini kita belum tanda tangan kontrak," kata Abi.

Di tempat terpisah pihak Bakamla RI Paseh Mawardi menjelaskan pihaknya selama ini ikut melakukan pengawasan dalam pengerjaan proyek kapal tersebut.

Dan kejadian tersebut sudah diketahui.

"Kita tidak mengaharapkan hal tersebut, kedepan kita berharap agar tidak terjadi hal yang sama,"kata Paseh.

Paseh mengatakan proyek kapal tersebut merupakan proyek yang ketiga dan tahun 2019 ini diperkirakan selesai dan akan diserah terimakan kepada Bakamla RI. (tribunbatam.id/ian sitanggang)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved