Parlemen Inggris Berdebat Soal Brexit, Para Pendemo Buka Baju di Balkon. Tak Bisa Diusir Karena Ini

Para pendemo ini membuka pakaiannya sambil mencoret-coret tubuhnya sehingga anggota parlemen pun sulit melanjutkan perdebatan tentang Brexit

Foto: Extinction Rebillion
Aksi demo tanpa pakaian di balkon saat parlemen Inggris sidang 

TRIBUNBATAM.ID, LONDON - Debat panas parlemen Inggris soal Brexit --keluar dari Uni Eropa-- terganggu oleh aksi sekelompok pendemo di atas balkon, Senin (1/4/2019) malam atau Selasa dinihari WIB.

Para pendemo ini membuka pakaiannya sambil mencoret-coret tubuhnya sehingga anggota parlemen pun sulit melanjutkan perdebatan mereka tentang isu penting Inggris dan Uni Eropa saat ini.

Download Lagu MP3 Self Khalid, Lengkap dengan Lirik Lagu, Video, dan Cara Download via Spotify

Berikut 7 Drama Korea Terbaru Tayang April 2019, Ada Drakor Park Min Young & Choi Siwon Suju

Gara-gara Jago Bobol Situs, Putra Aji Adhari Sampai Kebanjiran Order Intip Medsos Mantan Pacar

Sebenarnya aksi demo vulgar ini sama sekali tidak terkait dengan pro dan kontra Brexit yang masih terus memanas di Inggris.

Para pendemo yang jumlahnya 12 orang itu berasal dari aktivis lingkungan yang justru menyuarakan isu perubahan iklim.

Dilansir TribunBatam.id dari Daily Mail, petugas keamanan parlemen dan polisi berusaha mengusir aksi demo yang berlebihan tersebut di balkon atau galeri publik, lokasi dimana masyarakat bisa menyaksikan sidang parleman.

Namun upaya mereka gagal karena para pendemo yang berasal dari 'Extinction Rebellion' ini melumuri tubuhnya dengan lem dan menempel di kaca pembatas balkon tersebut.

Balkon tersebut, selain pagar, juga diberi dinding kaca untuk menghindari masyarakat melakukan tindakan yang berlebihan dan berbahaya terhadap anggota parlemen.

Kaca dipasang setelah seorang pria melemparkan sekantong kelereng pada Oktober 2014. Sebelumnya, tahun 2002, Perdana Menteri saat itu, Tony Blair, dilempari dengan bubuk ungu dalam sebuah acara di parlemen.

Rupanya, kaca itu yang kemudian menjadi senjata para pendemo agar petugas keamanan kesulitan mengamankan mereka.

Para pendemo pria dan wanita itu hanya mengenakan celana dan ada yang mengenakan cawat, sementara bagian pinggang ke atas terbuka.

Sejumlah anggota parlemen berusaha meyakninkan rekannya untuk tidak mempedulikan aksi tersebut, namun sebagian dari mereka memang tak bisa fokus dengan aksi para pendemo tersebut.

Beberapa pendemo menyanyikan "Nelly the Elephant" yang membuat parlemen harus menghentikan pembicaraan mereka.

Savannah, mahasiswa sastra Inggris dari Ladbroke Grove di London barat, adalah salah satu pengunjuk rasa telanjang.

Dia menjelaskan tentang simbol-simbbol yang dilukis menggunakan spidol di tubuh mereka.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved