Tidak Pulang Seharian, Ternyata Bocah SD di Tanjungpinang Ini Dicabuli Oleh Tukang Ojek Langganan
Seorang anak perempuan yang masih duduk di sekolah dasar (SD) diduga menjadi korban pencabulan oleh tukang ojek langgananya pada (18/3) lalu.
TRIBUNBATAM.id.TANJUNGPINANG - Seorang anak perempuan yang masih duduk di sekolah dasar (SD) diduga menjadi korban pencabulan oleh tukang ojek langgananya pada (18/3) lalu.
Sejumlah saksi hari ini (3/4) di Reskrim Polres Tanjungpinang dilakukan pembuatan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) di unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).
Lalu Ahmad Rodian petugas pendamping Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kepri menuturkan bahwa sore (3/4) telah selesai dilakukan BAP.
Diantaranya ayah korban, Ibu korban, dan guru SD tempat korban sekolah.
"Tadi udah di BAP. Kita tadi dampingi keluarga korban setelah beberapa hari lalu setelah kita laporkan dugaan pencabulan yang dilakukan oleh tukang ojek langgananya," kata Lalu dikonfirmasi Tribunbatam Rabu (3/4) mendampingi keluarga korban.
• Bukan Andi Cori, Polda Kepri Kejar Sosok Pengusaha Asal Tanjungpinang Ini, Terkait Kasus Plat Baja
• Ditemukan Tanpa Kepala dan Tanpa Busana, Mayat Dalam Koper Diduga Dibacok Sebelum Tewas
• Psikolog Sebut Kebutuhan Dasar Korban Pemerasan Belum Terpenuhi, Pelaku Memanfaatkan Foto Syur
• Polisi Gerebek Rumah Kos, Tangkap enam Orang yang Sedang Pesta Sabu, Satu Diantaranya Masih 15 Tahun
Korban juga telah dilakukan visum. Namun seperti apa hasil visum ia tak mengetahui pasti.
Berdasarkan keterangan dari keluarga korban, dugaannya bagian tubuh tertentu dari si anak dimasuki jari pelaku.
"Kalau visumnya bisa ditanyakan ke Polisi. Informasi dari keluarganya ada bagian tubuh korban dimasuki pakai jari. Sudah berulang dilakukan oleh pelaku," katanya.
Awal mula kejadian itu berawal saat korban tak kunjung balik ke rumah usai pulang sekolah.
Saat dihubungi pelaku menjawab mengantarkan si korban ke rumah neneknya.
Saat di cek rumah neneknya oleh keluarga korban, ternyata korban yang masih duduk di bangku SD kelas 3 ini tidak ada.
"Saat di cek tidak ada. Orangtua curiga. Gurunya juga sempat curiga karena didalam tas banyak makanan. Pelaku ini sudah 2 tahun lebih jadi langganan ojek. Sudah percaya kalilah," tuturnya.
Korban sendiri sudah 1 hari dibawa oleh pelaku.
Sejumlah kejanggalan yang dirasakan oleh keluarga korban hingga akhirnya korban mengaku ada tindakan asusila yang dilakukan oleh pelaku.
"Sudah satu hari dia dibawa. Kemungkinan dibawa ke Suka Berenang tempat pelaku," tuturnya.
Kanit PPA Polres Tanjungpinang Ipda Asad saat dikonfirmasi mengatakan masih memeriksa lebih lanjut kasus tersebut.
"Masih kita selidiki. Hasilnya visumnya juga seperti apa nanti akan kita tindak lanjuti. Terduga pelaku juga belum (diperiksa)," ungkap Asad.
Setelah dilakukan pemeriksaan dan alat bukti juga sudah cukup termasuk hasil visum pihaknya baru akan melakukan tindakan selanjutnya. (wfa).