Saat Jengah dengan Kelakuan OPM, TNI Lakukan Operasi Militer Baratayudha, 3.539 Orang Serahkan Diri
Saat Jengah dengan Kelakuan OPM, TNI Lakukan Operasi Militer Baratayudha, 3.539 Orang Menyerahkan Diri
Saat Jengah dengan Kelakuan OPM, TNI Lakukan Operasi Militer Baratayudha, 3.539 Orang Menyerahkan Diri
TRIBUNBATAM.id - Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) pada tahun 1969 masyarakat Irian Barat menghendaki bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hasil ini diterima dan disahkan oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Sidang Umum tanggal 19 November 1969.
Jadi dengan hal itu seluruh negara di dunia suka tak suka, mau tak mau, mengakui jika Irian Jaya merupakan bagian tak terpisahkan dari Indonesia.
Namun perlu diketahui, upaya untuk memenangkan hati rakyat Irian Barat saat Pepera tidaklah mudah.
Tak sedikit individu-individu penduduk setempat memilih untuk melakukan pemberontakan demi kemerdekaan Papua atau memilih hidup di 'ketiak' Belanda, menolak apa yang namanya Pepera.
• Pura-pura Mati 5 Hari Usai Tertembak, Inilah yang Membuat Anggota Kopassus Selamat
• Kenalkan Moeng Parahadimulyo, Jenderal Pencetak Baret Merah Kopassus, Penyelamat Panji Siliwangi
• Mengenal Lebih Dekat SAT-81, Pasukan Siluman Kepunyaan Kopassus
• Kisah Anggota Kopassus Bebaskan Bocah 15 Tahun yang Ditahan Tentara Israel. Sampai Ditodong Senjata
Para pemberontak ini lantas membentuk suatu organisasi pembebasan Papua yang sampai sekarang kita kenal sebagai Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Untuk mendapatkan aspirasi rakyat Papua agar mengagalkan Irian Jaya gabung ke Indonesia saat Pepera, OPM melakukan berbagai kegiatan bersenjata.
Contoh saja berbagai aksi penculikan, penyergapan, pengibaran bendera Bintang Kejora dan menyebar propaganda baik melalui selebaran, mobilisasi massa untuk berdemonstrasi dan rapat umum di daerah-daerah terpencil.
Bahkan OPM kerap melakukan aksi lintas batas menuju Papua Nugini.
Hal-hal ini mereka lakukan tentunya demi mencapai tujuan mereka mengagalkan Pepera.
ABRI (TNI kala itu) jengah melihat kelakuan OPM yang merasa paling benar sendiri dalam kegiatan-kegiatannya untuk mengagalkan Pepera.
Tak mau tinggal diam, Pangdam Cenderawasih kala itu B rigjen R. Bintoro melancarkan operasi militer demi menumpas tingkah polah OPM.
Operasi ini dinamai Operasi Baratayudha yang dilaksanakan dari tahun 1966-1967.
Didatangkanlah bala tentara dari Yonif 314/ Siliwangi dengan 2 kompi Yon 700/RIT dan 2 kompi Yon 935/Brimob.