TANJUNGPINANG TERKINI

Bertahun-tahun Tidak Urus Karena Mahal, Penjual Lontong Ini Senang Dapat Sertifikat Tanah Gratis

Elyza (58) tampak bahagia saat menerima sertifikat gratis dari pemerintah di Gedung Daerah Kota Tanjungpinang, Kamis (11/4/2019) pagi

Penulis: Thom Limahekin | Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNBATAM.id/THOM LIMAHEKIN
Elyza (53) senyum bahagia setelah menerima sertifikat tanah gratis. 

TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Elyza (58) tampak bahagia saat menerima sertifikat gratis dari pemerintah di Gedung Daerah Kota Tanjungpinang, Kamis (11/4/2019) pagi.

Dengan wajah semringah, dia memegang sertifikat tanah di tangan. Sesekali dia melihat berkas yang berada dalam plastik bening itu.

"Oh senang lah. Ini gratis," ucap wanita berhijab oranye itu kepada TRIBUNBATAM.id.

Selama ini Elyza sendiri menjual lontong di dekat rumahnya, sekitar daerah Lembah Purnama.

Suaminya Afrizal (63) bekerja tidak tetap. Keduanya memiliki tiga orang anak.

Uang hasil kerja keduanya hanya cukup membiayai kebutuhan hidup keluarga. Namun, itu belum cukup mendatangkan kebutuhan lain.

2.234 Sertifikat Tanah Dibagikan di Gedung Daerah Kota Tanjungpinang Kamis Pagi Ini

Jadwal Final Leg 2 Piala Presiden 2019, Arema FC vs Persebaya Surabaya, Disaksikan Presiden

Ajax vs Juventus Berakhir Seri, Juve Keteteran di Babak II, Allegri Puji Gol Cristiano Ronaldo

Tiket Pesawat Dalam Negeri Masih Mahal, Banyak Wisatawan Pilih Destinasi Luar Negeri

Karena itu, selama bertahun-tahun dia dan suami belum mengurus sertifikat tanah mereka.

"Selama ini kami belum mau urus sertifikat. Karena biayanya mahal. Uang belum ada," ungkap Elyza.

Kini Elyza sudah menenteng sertifikat tanah seluas 18 meter x 10 meter.

Dia sudah bertekad akan menyimpan baik-baik sertifikat tanah itu.

Dia belum berpikir untuk mengagunkan sertifikat tersebut kepada bank. Dia baru melakukan itu ketika kondisi perekonomian menuntutnya.

"Untuk saat ini, saya belum mau agunkan. Saya simpan baik-baik," ucap Elyza sambil tersenyum.

Selain kepada Elyza, ada 2.234 sertifikat tanah akan diserahkan kepada masyarakat. Mereka berasal dari berbagai macam latar belakang. Ada ibu rumah tangga, pedagang, nelayan dan lainnya. (tom)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved