Pemkab Anambas Kebut Perbaikan Jalan Selayang Pandang, Prioritas pada Bagian yang Roboh

TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - ‎Perbaikan jalan Selayang Pandang (SP) terus dikebut pemerintah kabupaten Kepulauan Anambas.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman Kabupaten Kepulauan Anambas, Khairul Anwar mengatakan, perbaikan yang dilakukan menggunakan anggaran penanggulangan bencana itu, memprioritaskan bagian yang roboh paska dihantam gelombang utara.

"Prioritaskan yang roboh terlebih dahulu. Saat ini sedang melakukan pemancangan dan pemasangan andang," ujarnya Rabu (24/4/2019).

Didampingi Kepala Bidang Bina Marga Arman Simbolon, terdapat tiga bagian yang menjadi prioritas untuk dilakukan perbaikan dengan panjang ‎mencapai 100 meter.

Alokasi dana sebesar 2,3 miliar Rupiah, dikucurkan untuk memperbaiki jalan tersebut, sehingga diharapkan dapat normal mendapat perbaikan.

Untuk memudahkan pengendara motor yang melintas, jembatan berbahan kayu di samping jalan beton yang roboh itu.

• Sarana UNBK di Karimun Masih Terbatas, Banyak Sekolah Numpang Ujian di Sekolah Lain

• Pemungutan Suara Ulang 5 TPS di Tanjungpunang Diundur Menjadi Hari Minggu 27 April, Ini Kata Bawaslu

• Libatkan 3 Tersangka, Polda Kepri Musnahkan Barang Bukti Sabu Seberat 370,4 Gram

• Perkuat Hubungan, Kawan Lama Retail Berkunjung ke Tribun Batam, Kenalkan 4 Cabang Baru di Batam

Pihaknya pun belum bisa memastikan progress pengerjaan bagian yang jalan itu.

Ia hanya menyampaikan kalau perbaikan pada jalan tersebut mulai dilakukan per Januari 2019.

"Per Januari 2019 sampai dengan selesai. Pengerjaannya dilakukan dengan penunjukkan langsung," ungkapnya.

‎Perbaikan bagian jalan Selayang Pandang (SP) yang sempat roboh ini pun, cukup berdampak pada pembangunan jalan Selayang Pandang tahap II yang anggaran pembangunannya sharing antara Pemerintah Daerah dan Pemerintah Provinsi Kepri.

Pihaknya meminta konsultan untuk membantu dalam penyelidikan tanah. Ini penting dalam mengukur berapa panjang tiang pancang yang akan digunakan.

"Kami menunggu proses itu. Karena perencanaan sebelumnya dilakukan pada tahun 2013," bebernya.

‎Ia juga mengatakan kalau untuk tahap pertama ini, Pemerintah Provinsi Kepri baru bisa menganggarkan dana 4,7 miliar Rupiah dari estimasi yang diperlukan 25 miliar Rupiah per tahunnya.

Dari koordinasi yang dilakukan, Pemerintah Provinsi berjanji akan mentransfer kekurangan dana sebesar 8 miliar Rupiah itu pada Perubahan APBD 2019 mendatang.

"Janji mereka seperti itu. Pembangunannya kan multiyears selama tiga tahun. Proses lelangnya pun paling lambat kami predisi sehabis hari raya Idul Fitri."

"Untuk pembangunan jalan SP 2 ini, akan dibangun di sisi sebelah laut. Untuk jalan yang lama tetap. Bahkan Pak Bupati ‎meminta agar jalan SP yang lama itu, kalaubisa dibuat seperti Akau yang ada di Tanjungpinang," katanya. (tyn)