ANAMBAS TERKINI
Membahayakan Jika Terjatuh, Anggota Dewan Minta Batu Gantung di Pulau Siantan Ini Segera Diatasi
Ia menjelaskan, kondisi tanah yang labil, ditambah intensitas hujan yang sewaktu-waktu tinggi, berpotensi membuat batu tersebut terguling ke jalan
TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Keberadaan batu gantung di Pulau Siantan menyita perhatian anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Anambas, Firman Edi.
Batu yang menonjol keluar dan sewaktu-waktu waktu bisa terguling hingga berpotensi menyebabkan korban jiwa atau materil, menurutnya perlu diambil tindakan segera dari pihak terkait.
Ia khawatir kalau batu itu dibiarkan terus menerus seperti itu, dikhwatirkan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Batu yang letaknya tidak jauh dari kuburan itu, sewaktu-waktu bisa saja terguling itu," ujarnya Minggu (12/5/2019).
Ia menjelaskan, kondisi tanah yang labil, ditambah intensitas hujan yang sewaktu-waktu tinggi, berpotensi membuat batu tersebut terguling ke jalan, bahkan merusak rumah warga di sekitarnya.
Kejadian serupa menurutnya bukan tidak pernah terjadi di Anambas, khususnya di Pulau Siantan.
• Angin Puting Beliung Terjang Kawasan Moro Karimun, 6 Rumah Warga Rusak
• Ifan Seventeen Kaget Saat Jadi Imam Salat Isya Bagi Ratusan Jemaah Umrah di Masjid Ayesha Makkah
• Liga 1 2019 - Marko Simic Kembali ke Persija, Silvio Escobar Jadi Korban, Naturalisasi Jadi Sebab
• Persib Hanya Daftarkan 30 Pemain di Liga 1, Naturalisasi Fabiano Beltrame Penentu Siapa yang Dicoret
Ia mencontohkan batu terguling di dekat pemukiman warga di Dusun Desa Pesisir Timur Kecamatan Siantan yang terjadi beberapa waktu lalu.
Curah hujan yang mengguyur cukup deras selama beberapa hari, membuat tanah labil dan turun ke dataran rendah.
Batu yang semula berada di atas pun, turun ke bawah dan menutup akses jalan aspal ketika itu.
"Oleh karena itu, harus ada langkah nyata segera. Kami melihat potensi batu yang sewaktu-waktu bisa terguling itu sudah lebih kurang satu tahun ini belum diambil langkah nyata," katanya.
Politisi Partai Bulan Bintang ini pun menyambut baik ketika disinggung mengenai adanya Ranperda yang disampaikan Pemerintah Daerah yang berkenaan dengan pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Hanya saja menurutnya, harus ada pembagian kerja yang jelas yang dipertegas dengan kerangka acuan kerja, sehingga hadirnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah di Anambas dapat berjalan dengan optimal.
"Soal pembentukan BPBD itu sebenarnya tidak ada masalah. Hanya memang ada beberapa hal yang menjadi catatan kami. Termasuk mengenai pemetaan daerah rawan bencana yang ada di Anambas."
"Menurut kami ini penting untuk mengetahui, termasuk mengambil langkah-langkah pencegahan. Musibah banjir serta tanah longsor yang terjadi di 3 pulau besar di Anambas pada awal tahun 2018, rasanya menjadi pelajaran berharga bagi kita semua," katanya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumaha Rakyat, Penataan Ruang dan permukiman Kabupaten Kepulauan Anambas, Khairul mengakui, perlu ada langkah antisipasi yang segera dilakukan, salahsatunya di lokasi tebing yang bersinggungan dengan pemukiman penduduk. Salahsatu langkah yang dapat dilakukan, dengan memasang batu miring sebagai langkah antisipasi agar batu tersebut tidak turun ke bawah.
"Memang perlu diambil langkah segera, seperti pemasangan batu miring. Kalau bertumpu pada anggaran daerah, kami khawatir memerlukan proses yang cukup lama," ungkapnya seraya mengatakan terdapat tiga titik rawan longsor pada tiga pulau besar di Anambas.(tribunbatam.id/septyanmuliarohman)