PEMILU 2019

Ini Langkah Pengamanan Polri pada 22 Mei, Suasana Panas Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2019

"Pada tanggal 22 Mei, masyarakat kami imbau tidak turun (ke jalan), ini akan membahayakan. Karena mereka (kelompok terduga teroris) akan menyerang sem

Tribunnews.com/Vincentius Jyestha
Kadiv Humas Polri (tengah) Irjon Pol Mohammad Iqbal memimpin konferensi pers penangkapan terduga teroris di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (17/5/2019). 

TRIBUNBATAM.id - Jelang pengumuman hasil Pemilu 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei 2019, sejumlah hal perlu diantisipasi.

Termasuk suasana panas menjelang pengumuman hasil Pemilu, khususnya Pilpres 2019 mengingat bagaimana masyarakat terpecah menjadi dua kubu besar pendukung dua pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Selain itu, ada pula ancaman potensi serangan teroris pada hari pengumuman hasil rekapitulasi suara oleh KPU.

Ada berbagai hal yang dilakukan pihak Polri untuk menjaga keamanan menjelang hari bersejarah 22 Mei 2019 saat diumumkannya presiden dan wakil presiden RI terpilih untuk periode jabatan 2019-2024.

Mulai dari memberikan imbauan, operasi penangkapan terduga teroris, hingga langkah pengamanan di lokasi penting terkait pengumuman hasil Pemilu 2019 dan patroli di dunia maya.

Berikut TribunPalu.com telah merangkum empat di antaranya dari laman Kompas.com.

1. Imbauan Polri

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal M Iqbal saat konferensi pers di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (17/5/2019).
Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal M Iqbal saat konferensi pers di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (17/5/2019). (KOMPAS.com/Devina Halim)

Saat hasil Pemilu 2019 diumumkan oleh KPU pada 22 Mei 2019 nanti, Polri mengimbau masyarakat untuk tidak turun ke jalan atau melakukan aksi apa pun.

Menurut Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal M Iqbal, imbauan ini terkait dengan adanya terduga teroris yang kemungkinan memanfaatkan momen tersebut.

"Pada tanggal 22 Mei, masyarakat kami imbau tidak turun (ke jalan), ini akan membahayakan. Karena mereka (kelompok terduga teroris) akan menyerang semua massa, termasuk aparat," kata Iqbal saat konferensi pers di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (17/5/2019).

Jalan Rusak Parah, Warga Riau Terpaksa Angkut Jenazah Gunakan Sepeda Motor 

Pelaku Tabrak Lari Tewas Dihajar Massa. Awalnya Dicurigai Curi Mobil, Ternyata Keliru

Siapkan Bom untuk 22 Mei, Pak Janggot Berubah Alim & Ahli Merakit Peledak Sesuai Kenal Teman 

Chef Renatta Moeloek Juri Masterchef Indonesia Cerita Luka Bakar saat Masak, Vidi Aldiano Saksinya

2. Polri menangkap puluhan terduga teroris selama Mei 2019.

Sepanjang tahun 2019, Polri telah menangkap total 68 terduga terorisme jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Sebanyak 29 terduga teroris jaringan JAD ditangkap Polri hanya pada bulan Mei 2019.

Mereka ditangkap di berbagai daerah, seperti Jakarta, Bekasi, Karawang, Tegal, Nganjuk, Semarang, Sukoharjo, Kudus, Jepara, Sragen, Madiun, dan Bitung.

Menurut Polisi, satu di antara terduga teroris memiliki rencana melakukan aksi pada 22 Mei 2019.

"Keterlibatan tersangka kelompok JAD, yaitu menyembunyikan DPO JAD di Lampung, merencanakan aksi amaliyah atau teror dengan menyerang kerumunan massa pada 22 Mei mendatang dengan menggunakan bom," ujar M Iqbal.

Halaman
123
Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved