Usai Zulkifli Hasan Bertemu Jokowi, PAN Langsung Serang BPN Prabowo - Sandiaga

Bara menilai bukti-bukti kecurangan yang dibawa tim hukum BPN Prabowo - Sandiaga ke (MK) kurang valid.

Editor: Thom Limahekin
TRIBUNNEWS/CHAERUL UMAM
Bara Hasibuan 

TRIBUNBATAM.id - Petinggi Partai Amanat Nasional (PAN) mulai menyerang Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga, Senin (27/5/2019).

Usai Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rabu (22/5/2019) siang (Kompas.com), Wakil Ketua Umum PAN, Bara Hasibuan lalu mematahkan upaya BPN menggugat hasil Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Bara menilai bukti-bukti kecurangan yang dibawa tim hukum BPN Prabowo - Sandiaga ke (MK) kurang valid.

Sebab, dari beberapa bukti yang dibawa ke MK terdapat tautan atau link berita.

Penampilan Gleen Fredly Gunakan Baju Koko dan Peci Tuai Pujian dari Najwa Shihab:Saya Agak Pangling

Tajir Melintir Raffi Ahmad Hadiahkan Mobil Ini di Kenaikan Kelas Rafathar: Yang Ini Biasa Saja

Terlalu Padat, Tiket Roro Batam-Tanjung Buton Ludes Cepat, Pemudik Banyak Tak Kebagian Tiket

"Ya, kalau berdasarkan apa yang kita lihat di laporan media, memang ternyata bukti-buktinya kurang valid ya," ujar Bara di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/5/2019).

Bara menegaskan lagi, satu di antara contoh mengenai bukti-bukti yang kurang valid adalah berita peresmian  MRT oleh Presiden Jokowi.

Menurut Bara, peresmian yang dilakukan oleh Presiden Jokowi adalah hal yang wajar dilakukan oleh seorang calon petahana.

Sebab, sebagai petahana hal tersebut merupakan keuntungan bagi Jokowi menampilkan prestasi kerja.

Dia menyebut tidak ada penyuapan yang dilakukan Presiden Jokowi.

BREAKING NEWS. Pekerja Proyek Jalan PLTA di Simalungun Dikabarkan Tertimbun Longsor

Viral Saat Aksi 22 Mei, Inilah Sosok Anggota Brimob yang Jago Sulap, Ternyata Berasal dari Padang

"Ada juga contoh peresmian proyek MRT oleh Jokowi, disebut sebagai upaya penyuapan atau vote buying. Itu kan nonsense. Di mana pun incumbent ya berusaha menyelesaikan pekerjaan sebelum pemilu. Sangat wajar," jelas Bara.

"Incumbent memang menonjolkan prestasi. Kalau dipercepat ya wajar dan harus dilakukan. Memang itu keuntungan incumbent. Itu bukan penyuapan," imbuh Bara.

Selain itu, Bara juga mengkritisi pernyataan Ketua Tim Hukum Prabowo - Sandiaga, Bambang Widjojanto (BW) yang berharap MK tidak menjadi bagian dari rezim yang korup.

Bagi Bara, hal tersenut bisa membentuk narasi bahwa Mahkamah Konstitusi (MK) tidak bisa bekerja secara independen.

"Saya ingin mengkritik pernyataan dari lead lawyer tim hukum Prabowo - Sandiaga, Bambang Widjojanto yang mempolitisasi proses hukum ini. Seakan-akan mereka tahu hasilnya tidak akan memuaskan jadi mereka membentuk lagi suatu narasi dan persepsi bahwa MK tidak bisa bekerja independen," pungkas Bara.

Sebelum bara melancarkan serangan kepada BPN Prabowo - Sandiaga, Jokowi diketahui bertemu dengan Zulkifli di Istana Bogor, Rabu (22/5/2019) siang.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved