Kata Tito Karnavian, Goris Mere Masuk Target Pembunuhan, Apa Karena Goris Tangkap Abu Bakar Baasyir?

Siapakah Gories Mere? Namanya kembali mencuat pasca aksi unjuk rasa di beberapa lokasi di Jakarta sepekan silam.

Editor: Thom Limahekin
Situs PT Darma Henwa Tbk (Perseroan)
Gories Mere 

TRIBUNBATAM.id - Siapakah Gories Mere? Namanya kembali mencuat pasca aksi unjuk rasa di beberapa lokasi di Jakarta sepekan silam.

Kapolri Tito Karnavian menyebutkan Goris Mere merupakan satu di antara empat tokoh nasional yang masuk target pembunuhan kelompok bayaran dalam aksi 22 Mei 2019.

Dirangkum TribunWow.com, Gregorius Gories Mere merupakan lulusan AKABRI Kepolisan pada tahun 1976.

Dia lalu melanjutkan pendidikan di tingkat Sespimpol pada tahnu 1992 dan Sesko ABRI di tahun 1998.

Dilansir oleh situs perusahaan Darma Henwa, Gories Mere mengemban tugas petugas kepolisian sebagai Kasatserse Um Dit Serse Polda Metro Jaya, Kapolres Metro Jakarta Timur, Kadit Serse Polda Jabar.

Dia juga pernah menjabat sebagai Kadit Serse Polda Metro Jaya, Irpolda Nusa Tenggara Timur, Wakapolda Nusa Tenggara Timur, Dirserse Pidana Narkoba Mabes Polri, dan Wakabareskrim Polri.

Dikutip dari Kompas.com, di tahun 2010, Gories Mere menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) dengan gelar jenderal bintang tiga.

Lelaki kelahiran Medan ini juga pernah berkiprah di Perintis Detasemen Khusus 88 (Antiteror) Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Dia juga merupakan mantan Kepala Densus 88 yang dituding menjadi dalang penangkapan teroris Abu Bakar Baasyir

Dia juga terlibat dalam penangkapan teroris Dr Azhari.

Nama Gories Mere juga pernah disebutkan Abu Bakar Baasyir saat berada di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

"Densus 88 mempunyai pasukan khusus Satgas anti bom di bawah komando Gories Mere. Semua saksi-saksi sudah disiapkan dengan tekanan Densus 88. Dalam kasus Aceh ini orang-orang yang jadi saksi saya juga menghadapi siksaan," kata Abu Bakar Baasyir di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, 2011 silam.

Rizal Malarangeng Nilai Prabowo Ada di Persimpangan Demokrasi, Ini Alasannya

Reaksi Anggota PMI Gadungan Ketika Kedoknya Terbongkar, Ancam Aparat Lagi

Ingin Tebus Perhiasan Jelang Lebaran, Warga Padati Kantor Pegadaian Bengkong Batam

Nyaris Miliki Rumah Termewah Shah Rukh Khan, Ini Alasan Salman Khan Tak Jadi Membeli Mannat

Menjadi sasaran pembunuhan juga bukan kali pertama dialami oleh Gories Mere.

Dikutip dari Tribunnews, saat menjabat sebagai Kepala BNN, Gories Mere pernah dikirimi paket bom.

Bom tersebut berupa buku yang ditujukan untuk politisi Partai Demokrat di tahun 2011.

Tak hanya di kantor, di rumah dia juga pernah dikirimi paket bom tersebut.

Saat ini, Gories Mere menjadi Staf Khusus untuk Presiden Joko Widodo sebagai staf khusus bidang intelijen.

Dia diangkat menjadi staf khusus pada Juli 2017 bersama dengan beberapa staf khusus lainnya.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved