Wanita Cantik Ini Bangun Karena Ada yang Menjentikkan Wajahnya, Ternyata Ada Piton di Depan Matanya
ia terkejut bukan main ketika terbangun tepat di depan matanya ada seekor ular yang menjentikkan lidahnya.
TRIBUNBATAM.id - Ada baiknya kita selalu memperhatikan keamanan rumah.
Bukan hanya mengamankan akses untuk manusia untuk menghindari pencurian, tapi juga sebaiknya memperhatikan akses yang dirasa bisa dilalui hewan.
Ular mungkin menjadi salah satu hewan yang kehadirannya paling ditakuti di rumah, apalagi jika memiliki anak kecil.
Masuknya ular yang tak diundang ke rumah memang berbahaya karena bisa saja yang masuk adalah ular berbisa atau ular besar yang menakutkan.
Seperti yang dialami oleh wanita asal Australia ini, ia terkejut bukan main ketika terbangun tepat di depan matanya ada seekor ular yang menjentikkan lidahnya.
Dilansir dari Daily Mail (28/5/2019), seorang wanita yang sedang tidur usai penerbangan larut malam terbangun karena merasa ada sesuatu yang 'menjentikkan' wajahnya.
• Ramalan Zodiak Besok, Kamis 30 Mei 2019, Taurus Lagi Jatuh Cinta, Gemini Naik Jabatan
• Mumpung THR Sudah Cair, Ini Daftar HP Terbaik Harga di Bawah Rp 2 Juta, dari Samsung hingga Oppo
• Video Mesum Siswi SMP Banyuwangi dengan orang Dewasa Lagi Viral, Begini Cara Filter HP Anak
• Wanita Ini Jual Mobil Sekaligus Dirinya di Facebook Viral, Intip Syaratnya
Tapi tentu saja dia tak berharap akan melihat ular di depan wajahnya.
Sally Stent, dari Brisbane, kembali ke rumah pada pukul 2 pagi dan memutuskan untuk tidur, tanpa mengetahui akan ada piton di kamarnya.
Setelah lima jam tidak menyadari kehadiran ular itu, Stent terbangun, seperti dilaporkan The Courier Mail via Daily Mail.
Stent menjelaskan ular itu dekat sekali dengan wajahnya sampai ia harus memfokuskan mata untuk melihatnya.

“Aku membuka mataku dan ular itu beberapa sentimeter dari wajahku, menatapku. Itu 5-10 cm dari wajahku."
"Saya harus memfokuskan bola mata saya untuk melihatnya. Itu tepat di sana," katanya.
Selain terkejut dengan kehadiran ular itu, ia juga mengaku terkejut dengan reaksinya sendiri.
Alih-alih melompat atau berteriak, Stent dengan tenang menaikkan tubuhnya dan turun dari tempat tidur lalu meninggalkan kamarnya.
Ayahnya juga ada di rumah pada saat itu, tetapi Stent mengatakan dia harus mengatakannya dengan hati-hati, karena tahu bahwa ayahnya akan bereaksi jauh lebih buruk daripada dia.