Rutan Sigli Aceh Rusuh, Polisi Kerahkan 200 Personel Gabungan Untuk Pengamanan Ring Utama

Hal itu disampaikan Kapolres Pidie, AKBP Andy Nugraha Setiawan Siregar SIK kepada Serambinews.com, Senin (3/6/2019).

"Pengamanan ini mengingat ring utama pagar depan kantor secara keseluruhan ludes terbakar, sehingga membutuhkan pengamanan ketat bagi keselamatan para narapidana (napi)," sebutnya.

Penempatan personel gabungan ini untuk mengawasi seluruh napi.

Terutama untuk memberikan rasa aman dan nyaman.

Masa penempatan pasukan gabungan ini dilakukan hingga penyelesaian gedung pengamanan utama yaitu kantor dan pagar serta kawat berduri yang habis terbakar sebagai basis utama pengamanan.

• Alami Penurunan Penumpang di Arus Mudik Lebaran, Lion Air Tegaskan Tak Akan Turunkan Harga Tiket

• SBY Protes Pernyataan Prabowo Soal Sikap Politik Ani Yudhoyono di Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

• Kabar Terkini Pemain Persib Bandung Artur Gevorkyan Sedang Jalani TC Bersama Timnas Turkmenistan

• Dapat Ancaman Bom, Dua Jet Tempur Singapura Kawal Pesawat Maskapai Scoot Tujuan Cebu Filipina

"Artinya, pasukan gabungan ini mengamankan sampai pihak kalapas menyatakan sudah cukup,"katanya.

Seperti diberitakan, asap pekat membumbung ke udara di atas Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Sigli, Kabupaten Pidie, Senin (3/6/2019) siang ini.

Rutan ini berlokasi di Kelurahan Benteng, Kota Sigli.

Sejauh ini belum diketahui pasti penyebab kebakaran tersebut. 

Informasi yang beredar masih simpang siur. 

Ada yang menyebut, kebakaran itu akibat ulah sipir yang mengamuk. 

Namun ada juga yang mengatakan karena ulah para tahanan.

Informasi sementara dihimpun di lokasi, kebakaran terjadi sekitar pukul 12.00 WIB, diduga karena sipir dan tahanan di penjara tersebut.

Pantauan Serambinews.com, Senin (3/6/2019), pukul 13.15 WIB, puluhan polisi dan TNI melakukan pengamanan di Rutan tersebut.

Proses pemadaman api terus dilakukan melibatkan empat mobil pemadam kebakaran.

Saat ini, sejumlah napi masih bertahan di dalam Rutan Benteng Sigli.

Petugas keamanan belum bisa masuk ke dalam rutan karena napi melempar batu.