Pemicu Bentrok di Buton Sepele, Tersinggung Bunyi Gas Sepeda Motor

Kapolda Sulawesi Tenggara turun ke Desa Gunung Jaya untuk menenangkan warga agar tidak terpancing untuk melakukan serangan balasan

KOMPAS.com/DEFRIATNO NEKE
Dipicu Konvoi Motor Knalpot Racing, Dua Desa Bentrok saat Lebaran Puluhan Rumah Dibakar . Sekitar 56 rumah warga Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, dibakar sekelompok pemuda dari desa tetangganya, Desa Sampuabalo, Rabu (5/6/2019) sore. 

TRIBUNBATAM.ID - Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra) Brigjend Pol Irianto mengatakan, pemicu terjadinya bentrok di Buton, tepatnya di Desa Gunung Jaya dengan Desa Sampuabalo, karena salah paham.

“Karena kesalahpahaman antara Desa Gunung Jaya dengan Desa Sampuabalo. Diawali saat pemuda Sampuabalo yang melintas di Desa Gunung Jaya, karena memainkan gas motor. Masyarakat Gunung Jaya terganggu dan tidak terima sehingga masyarakat mengeluarkan pernyataan yang tidak mengenakkan," kata Irianto, di Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Kamis (6/6/2019).

Irianto yang langsung turun ke lokasi telah memerintahkan Kapolres Buton, Polres Baubau dan Polres Muna untuk melakukan pendekatan dan memadamkan api sampai jam 2 subuh.

Bentrok di Buton, 80-an Rumah Dibakar, Ratusan Warga Ketakutan, Kabur ke Hutan

Ibu-ibu Jatuh dari Sepeda Motor karena Gamisnya Tersangkut Rantai, Pria Ini Langsung Ambil Parang

Identitas Korban Mutilasi di Sungai Pinang Ogan Ilir Diketahui, Kepala dan Tangan Belum Ditemukan

Perwira bintang satu ini menuturkan, kedatangannya ke Desa Gunung Jaya untuk menenangkan warga agar tidak terpancing dan terprovokasi untuk melakukan aksi balasan.

“Tolong berikan kepercayaan kepada TNI Polri untuk melakukan tindakan kepolisian. Saya sebagai Kapolda, menjamin untuk itu, akan kita tegakan hukum, siapa pelakunya akan kita tindak,” ujar dia.

Dirinya telah melakukan koordinasi dengan Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi yang akan melakukan kompensasi dan pergantian rumah yang terbakar.

“Kami harapkan, kami mohon kepada masyarakat kedua belah pihak agar menahan diri, apalagi ini hari momen Idul Fitri, kita saling memaafkan. Yang melanggar hukum jelas akan bertanggung dan aturan kita tegakan,” ucap Irianto.

700 Warga Lari ke Hutan

Bentrok antarkampung terjadi di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara yang berujung pada pembakaran puluhan rumah.

Akibat bentrokan tersebut, warga Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Butin terpaksa mengungsi hingga masuk ke hutan.

Dikutip dari Kompas.com, Kamis (6/6/2019), warga mengungsi ke dalam hutan lantaran sekelompok pemuda yang datang menyerang telah membakar rumah-rumah warga.

Bentrok di Buton terjadi pada Rabu (5/6/2019) siang sekitar pukul 14.00 WITA.

Eden Hazard Bernomor 7 di Real Madrid. Chelsea Dapat Iming-iming Bonus 1,5 Kali Lipat

Ini Daftar 22 Pemain Timnas U-23 Indonesia di Piala Merlion yang akan Belaga Jumat (7/6)



Warga mengaku sempat mendengar suara ledakan dan membuatnya ketakutan.

"Kemarin sekitar jam 2 siang, kami dengar bunyi bom. Kami langsung lari masuk ke hutan, kami tidak tahu bagaimana keadaan di kampung. Kami larikan anak-anak dua orang," ucap seorang warga Desa Gunung Jaya, Mira, Kamis (6/6/2019).

Warga juga melihat para pemuda yang datang ke desanya dengan marah dan membawa senjata tajam.

Bentrok di Buton, puluhan rumah dibakar, ratusan orang lari ke hutan
Bentrok di Buton, puluhan rumah dibakar, ratusan orang lari ke hutan (Kompas.com)

"Mereka (pemuda tersebut) mengamuk, pegang parang panjang, kami tidak punya-punya hanya lari saja, rumahku dibakar sudah hangus," tambahnya.

Kini sekita 700 warga Desa gunung Jaya mengungsi ke Desa Laburunci, Kelurahan Kombeli, Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton.

"Warga yang mengungsi masih terus berdatangan dan mengungsi di rumah warga untuk memudahkan penanganan bantuan," ucap Bupati Buton, La Bakri.

La Bakri juga menyampaikan bahwa hingga saat ini tidak ada korban jiwa.

Hanya kerugian materi berupa rumah-rumah yang dibakar.

Jumlah rumah yang dibakar sudah mencapai 87 rumah.

"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Saat ini yang mengungsi hanya orangtua dan anak-anak, yang tinggal di sana hanya anak muda untuk jaga-jaga," ucap La Bakri.

Dikutip dari channel YouTube Kompas TV, suasana Desa Gunung Jaya sudah mulai kondusif.

Namun lokasi bentrokan masih dijaga oleh aparat kepolisian dan TNI, untuk menghindari terjadinya pertikaian kembali.


La Bakri yang langsung meninjau lokasi akan memastikan warganya mendapat bantuan darurat.

"Sekarang kita lagi melakukan pendataan untuk mensuplay bantuan darurat," ucap La Bakri.

Menurut penuturan La Bakri, warga yang mengungsi hanya anak-anak, perempuan, dan orangtua.

Sementara para laki-laki masih berada di sekitar rumah mereka untuk menjaga lokasi dan barang berharga yang masih tersisa.

Dalam melakukan penjagaan, telah diterjunkan BKO dari Brimop Polda Sulawesi Tenggara, Polres Buton, dan juga TNI dari Kodim 1413 Buton.

Sebelumnya saat bentrok terjadi, polisi datang ke lokasi dan melakukan upaya persuasif pada kedua kelompok tersebut.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved