Cak Imin Ingatkan Jokowi Soal Jatah PKB dalam Kebinet Kerja 2, Mahfud Tegaskan Lagi Soal Ini
Isu seputar kabinet kerja 2 Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin sedang heboh dibahas belakangan ini.
TRIBUNBATAM.id - Isu seputar kabinet kerja 2 Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin sedang heboh dibahas belakangan ini.
Isu itu semakin hangat ketika Jokowi sendiri membuka diri terhadap partai-partai politik koalisi kubu Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno untuk bergabung.
Peluang masuk dan bergabungnya partai-partai politik kubu Prabowo - Sandiaga membuat koalisi Jokowi - Ma'ruf semakin gemuk.
Tentu jatah menteri untuk kabinet kerja 2 pun semakin kecil dan berkurang.
Menanggapi kemungkinan itu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin pun akhirnya angkat bicara.
Cak Imin menyebut koalisi Jokowi - Ma'ruf saat ini sudah terlalu gemuk.
Maka dari itu, Cak Imin mengingatkan agar jika sampai oposisi yang sebelumnya mendukung Prabowo - Sandiaga menyeberang ke koalisi, maka tidak akan mengurangi jatah kursi untuk PKB.
Hal tersebut disampaikan Cak Imin dalam wawancara unggahan kanal YouTube CNN Indonesia, Selasa (2/6/2019).
Terlebih koalisi Jokowi saat ini sudah mendominasi hingga 61 persen.

• Yuk Beli, 5 Oleh-oleh Khas Batam yang Wajib Untuk Dibawa Pulang
• Dapat Hadiah dari Shakira, Tangis Jerry Aurum Langsung Pecah, Tolong Kasih Ini Buat Papa
• Download Lagu MP3 Thats Okay D.O EXO, Lengkap Lirik dan Video Klip, Trending di Youtube
• Gaji ke 13 PNS Cair Hari Selasa (2/7/2019) Ini, Berikut Penjelasan dari Kementerian Keuangan
Meski demikian, Cak Imin tidak melarang jika partai oposisi hendak bergabung demi rekonsiliasi, asalkan tidak mengurangi jatah untuk PKB.
"Tetapi kalau memang itu menjadi urgensi agar rekonsiliasi, agar kebersamaan ya yang penting jangan mengurangi jatah PKB deh," kata Cak Imin sambil tertawa.
Berikut video lengkapnya (menit ke-0.22):
Pengamat Sebut Koalisi Tak Perlu Goda Oposisi untuk Gabung Jokowi
Senada dengan pendapat Cak Imin, Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, menginginkan agar pemerintah bisa seimbang dengan adanya koalisi dan oposisi.
Oleh karena itu, Adi Prayitno mengimbau agar para anggota partai koalisi Jokowi - Ma'ruf tidak perlu menggoda oposisi agar bergabung koalisi mereka.