Diperkirakan Akan Hilang 2020, Inilah Fakta-fakta Salju Abadi di Gunung Jayawijaya Papua
Salju abadi di puncak gunung Jawajiwaya Papua diperkirakan habis beberapa tahun mendatang, sebelum habis, simak fakta-faktanya
TRIBUNBATAM.id - Sebelum wisatawan umum mengenal Papua dengan Raja Ampat, para wisatawan lebih dulu mengenal Papua dengan gunung Jayawijaya.
Gunung Jayawijaya merupakan gunung tertinggi di Indonesia.
Dengan puncak tertingginya yaitu Puncak Jaya (4.884 meter dari permukaan laut).
Bagi para pendaki, mungking hampir semua pendaki memimpikan menginjakan kakinya di puncak gunung tersebut.
Ini 11 fakta tentang gunung Jayawijaya yang dirangkum dari berbagai sumber.
• Dilaporkan Rosa Meldianti, Dewi Perssik Ditetapkan Sebagai Tersangka, Kasus Pencemaran Nama Baik
• Ramai Isu Susunan Kabinet Jokowi 2019-2024, Begini Sistem Penyusunan Kabinet di Era Soeharto
• BERITA SEMEN PADANG, Hadapi 3 Laga Kandang Beruntun di GHAS, Kabau Sirah Incar Kemenangan Pertama
• Cerita Soeharto Terpukul Ditinggalkan 14 Menterinya Saat Susun Kabinet, yang Terjadi Kemudian Miris
1. Selain Jayawijaya, Gunung Ini Memiliki 2 Nama Lainnya
Pada mulanya, gunung ini bernama Cartenz Pyramid.
Penamaan tersebut dimaksudkan untuk menghormati orang yang pertama kali menemukannya, seorang petualang berkebangasaan Belanda, yakni Jan Cartenz, pada tahun 1623.
Kala itu, ia dianggap pembohong karena mengaku pernah melihat sebuah gunung tertutup salju di kawasan tropis, Indonesia.
Setelahnya, pada masa pembebasan tanah Irian dari penjajahan, namanya diubah menjadi Puncak Soekarno.
Hal ini ditujukan untuk menghormati presiden pertama di Indonesia.
Kemudian, dengan campur tangan politik, pada tahun 1960an, pada masa pergantian orde lama kepada orde baru, namanya diubah kembali menjadi gunung Jayawijaya.
Nama tersebut adalah nama yang dipakai hingga saat ini.
2. Heinrich Harrer Merupakan Pendaki Pertama yang Mampu Mencapai Puncaknya