BATAM TERKINI
Warga Sebut Pelabuhan Pelni di Batu Ampar Tak Layak, Begini Jawaban Kepala BP Batam
Warga Batam mendesak agar Pelabuhan Pelni di Batuampar, Batam, Kepri segera dipindahkan ke tempat yang lebih layak. Begini jawaban Kepala BP Batam.
Penulis: Dewi Haryati |
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Warga Batam mendesak agar Pelabuhan Pelni di Batuampar, Batam, Kepri segera dipindahkan ke tempat yang lebih layak. Kondisi pelabuhan saat ini, dinilai sangat memprihatinkan.
Padahal setiap tahunnya, ada puluhan ribu orang menggunakan jasa kapal Pelni untuk pulang dan pergi dari dan ke Batam.
Apalagi semenjak tiket pesawat melonjak, warga Batam ramai-ramai memilih akomodasi ini.
Diketahui, sudah lebih kurang 3 tahun belakangan, Pelabuhan Pelni ditempatkan di Batuampar. Tepatnya pertengahan tahun 2016 lalu. Sebelumnya, pelabuhan ini berada di Sekupang, yang dikenal dengan Pelabuhan Beton.
Menteri Perhubungan kala itu, Ignatius Jonan memutuskan memindahkannya ke Batuampar, bersebelahan dengan pelabuhan kargo. Namun selama kurun waktu 3 tahun berada di Batuampar, fasilitas mumpuni masih jauh dari harapan.
Bahkan kondisi dan fasilitas Pelabuhan Pelni di Batuampar, kerap disanding-sandingkan dengan pelabuhan lain di Indonesia seperti di Belawan di Medan.
• Tak Cuma Turis Singapura, Jon Ternyata Pernah Kuras Harta Korbannya di 4 Tempat Berbeda di Batam
• Pura-pura Beri Tumpangan, Seorang Pria Hipnotis dan Kuras Harta Turis Singapura, Begini Kronologinya
• VIRAL! Seorang Nenek Histeris & Peluk Bangkai Buaya yang Dibantai Warga, Sebut Jelmaan Keluarganya
• BREAKINGNEWS - Kuras Harta Turis Singapura, Pelaku Hipnotis Dibekuk Polisi Polresta Barelang
Tak usah jauh-jauh, dengan pelabuhan internasional yang ada di Batam. Warga Batam menanti perbaikan pelabuhan Pelni.
Ana, seorang warga Batam mengeluhkan kondisi terminal keberangkatan di Pelabuhan Batu Ampar. Tempatnya yang panas, berdebu membuat calon penumpang kesusahan saat mengantre sebelum masuk kapal.
Apalagi, bagi para wanita yang memiliki balita dan bayi yang harus berdesak-desakan dalam antrian. Meskipun ada jalur khusus untuk balita dan lansia, namun dengan kondisi yang panas dan berdebu tetap saja tak terasa nyaman.
Sementara itu, Dina, menyesalkan kondisi terminal kedatangan kapal yang ditempatkan di pelabuhan kontainer pelabuhan Batu Ampar.
"Pas kita turun dari kapal sangat berat, kanan kiri kontainer, panas. kalau mau cari mobil terdekat ya harus naik bimbar, kalau mau naik taksi online ya harus jalan dulu sampai simpang polsek Batu Ampar," katanya.
Dari hasil pantauan Tribunbatam.id, kondisi pelabuhan kontainer Batu Ampar memang kurang layak bagi para penumpang kapal Pelni.
Di saat para penumpang turun dan berjalan hingga simpang polsek Batu Ampar di jalanan tanah dan berdebu, di jalan yang sama, mobil-mobil kontainer juga sedang beraktivitas dan lalu lalang.
Padahal, kondisi ini sangat berisiko membahayakan para penumpang yang berjalan di sepanjang jalan tersebut.
Tak hanya kerepotan membawa barang bawaan, ada juga wanita yang harus tetap konsentrasi mengawasi anaknya yang ikut berjalan di jalanan tersebut agar tak tertabrak atau tak kena serempet mobil-mobil yang lewat.