Mengatasi Bau Tangan Pada Masa Menggendong Bayi, Begini Caranya
Banyak orangtua “takut” kalau bayinya sering digendong nanti bau tangan alias maunya selalu digendong.
TRIBUNBATAM.id - Salah satu masalah pada masa-masa mempunyai bayi adalah bau tangan,
Hal bau tangan ini kerap menjadi momok bagi orangtua.
Menggendong bayi tentu saja merupakan kebutuhan bukan saja bagi bay itapi juga bagi orangtua.
Banyak orangtua “takut” kalau bayinya sering digendong nanti bau tangan alias maunya selalu digendong.
Lalu bagaimana mengatasinya? Ini tips menggendong bayi berikut ini supaya tidak terjadi.
• Catet Yaa, Ini 4 Tips Bersihkan Sepatu yang Benar, Salah Satunya Tak Perlu Direndam dan Dijemur
• Kelezatan Daging Gepuk Goreng Ini Bikin Rela Gagal Diet
• Begini Lho Cara Kerja Dispenser dan Cara Merawat Agar Awet
• Penurunan Performa di MotoGP, Valentino Rossi Mengaku Sudah Tua
1. Ada saat yang tepat untuk melakukannya
Beberapa ahli mengatakan saat bayi masih berusia di bawah 6 bulan, sebenarnya orangtua masih boleh langsung menggendongnya ketika menangis.
Namun hal ini tidak berlaku bagi bayi-bayi di atas 6 bulan.
Supaya tidak menjadi kebiasaan, dengan melihat plus minus di atas, orangtua bisa mempertimbangkan kapan dan pada situasi seperti apa saja anak boleh digendong. Berikut panduannya:
a. Baiknya saat bayi menangis, jangan langsung menggendongnya. Pastikan apakah popoknya basah atau sesuatu terjadi pada tubuhnya. Bila tidak, cukup tenangkan di tempat tidur/boksnya.
b. Nah, bila bayi sudah telanjur biasa digendong, awalnya pasti ia akan rewel dan terus menangis minta perhatian.
Orangtua harus "tega", sebab pada saat itu sebenarnya bayi sedang berusaha "mengerti" bahwa kini tangisnya tak lagi ampuh sebagai "senjata" untuk membuat orangtuanya mengulurkan tangan menggendongnya.
c. Percayalah, meski tidak menggendongnya, bukan berarti orangtua tidak memedulikannya. Ajak bayi ngobrol atau becanda meski tidak mengangkatnya dari tempat tidur sampai tangisnya reda.
d. Kalau bayi sudah agak besar, coba dudukkan dengan nyaman baru ajak ngobrol. Usap-usap tubuh, pipi atau rambutnya dengan lembut.
f. Orangtua dan seluruh orang dewasa di rumah harus konsisten untuk melaksanakan komitmen ini. Dengan begitu bayi tidak "memanfaatkan" celah yang ada. Jangan salah, meski masih bayi, si kecil sangat cerdas membaca situasi yang ada di sekelilingnya. Sekali tidak konsisten, orangtua yang repot belakangan.
